DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah video yang menayangkan percakapan antara mantan Dirut TVRI, Helmy Yahya dan pakar ekonomi Ichsanuddin Noorsy ramai diperbincangkan.
Sebab dalam video yang beredar, Ichsanuddin Noorsy menyebut Thermogun berbahaya jika ditembakkan ke kepala manusia. Video singkat yang beredar diketahui merupakan potongan wawancara antara Helmy dan Ichsanuddin yang bersumber dari chanel YouTube Helmy Yahya Bicara berdurasi 1 jam 3 menit.
Ichsanuddin menerangkan, thermogun yang selama ini dipakai sejumlah kalangan merupakan alat pengukur panas kabel, bukan untuk memeriksa suhu tubuh manusia. Sehingga akan berbahaya bilamana dipakai untuk tubuh manusia.
Menyikapi video tersebut, anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mengatakan bahwa pernyataan Ichsanuddin Noorsy perlu dipertanggungjawabkan keabsahannya.
“Kami sayangkan video-video semacam ini, viral kemudian diikuti oleh masyarakat dan dipercayain oleh rakyat. Tapi, kebenarannya tidak akurat, sesuai dengan keahlian di bidangnya,” kata Rahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/7).
Dia meminta Ichsanuddin agar mengomentari apapun sesuai dengan bidang yang digelutinya. Bukan malah memberikan pernyataan yang membuat bingung masyarakat.
“Silakan berkomentar yang ahli di bidangnya, paling tidak berkonsultasi di bidangnya bahwa itu sesuatu alat digunakan kepada masyarakat berbahaya atau tidak, berisiko atau tidak,” paparnya.
“Kalau ternyata ahlinya mengatakan berbahaya, silakan berkomentar. Kalau tidak berbahaya dan justru bermanfaat kemudian dikatakan berbahaya, itu malah kasian rakyat, membuat cemas masyarakat,” imbuhnya.
Rahmad meminta kepada semua pihak agar dapat berkonsultasi dengan ahlinya jika menyangkut masalah isu Covid-19 sebelum memberikan statement untuk masyarakat luas.
“Yang arif lah pada para tokoh siapa pun yang akan membuat video maupun membikin edukasi kepada masyarakat. Yang bijak sebelum melakukan, konsultasilah kepada ahlinya di bidangnya masing-masing,” tandasnya.(rmol)