DEMOKRASI.CO.ID - “Kue klepon tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami..”
Demikian bunyi sebuah takarir (caption) yang tertera dalam sebuah gambar klepon yang viral di media sosial hari ini, Selasa (21/7). Pada sudut kanan bawah foto tersebut, terdapat tanda air (watermark) Abu Ikhwan Aziz yang diduga pemilik salah usaha produk kurma.
Kata Klepon lantas menduduki perbincangan populer kedua di media sosial Twitter. Tercatat ada 64,1 ribu cuitan yang membahas klepon yang tidak syariah hingga pukul 20.55 WIB.
“Kalau memang pembuatnya adalah seorang pedagang kurma; meme sangat bodoh. 1. Memangnya pesaing dari Kurma adalah Klepon? Kenapa harus dilawan dgn kasar begini? 2. Kalau jualan, bagaimana kita bisa membeli dagangannya? Gak ada akun/no kontaknya,” tulis salah satu pengguna Twitter, Afwan Riyadi @af1 _
Ia meragukan keaslian gambar tersebut, yang membandingkan klepon dengankurma, dibuat oleh si pengusaha bernama Abu Ikhwan Aziz. Meski demikian, banyak juga yang menilai unggahan klepon itu tidak pantas dan hanya memperburuk citra Islam.
“Memang benar kue ini tidak islami karena kelapa putih itu melambangkan salju, salju tradisi natal. Memang ini cara terselubung misionaris. Memurtadkan orang lewat klepon,” tulis Komika Tretan Muslim.
Laman Indonesian Hoaxes menyatakan, klaim ini tidak memilik dasar yang kuat dan terkesan hanya klaim yang dibuat dengan tujuan untuk memancing keributan di media sosial. Beberapa warganet bahkan melakukan upaya pencarian terhadap nama ‘ABU IKHWAN AZIZ” seperti yang tertera di gambar tersebut, namun hasilnya tidak ada.
Foto kue klepon yang digunakan di gambar tersebut, menurut penelusuran Indonesian Hoaxes, aslinya adalah foto milik Pinot Dita, yang mengunggah foto tersebut di situs flickr.com pada 16 September 2008. Foto tersebut diberi narasi “[Indonesian Food] Klepon – Sweet Rice Balls Stuffed with Coconut Sugar”.
“Selain itu, kue klepon sendiri adalah salah satu produk yang sering didaftarkan di LPPOM MUI oleh beberapa produsen untuk mendapatkan sertifikat halal MUI,” tulisnya dikutip Selasa.
Pengguna Facebook, Mayumi Fujimoto menuliskan di berandannya bahwa gambar klepon tak islami itu dibuat dalam rangka mendiskreditkan Islam dengan menggunakan identitas islami (false flag). Klepon itu ramai menjadi perbincangan setelah diunggah oleh sebuah akun facebook bernama Erma Retang-unggahannya sudah dihapus.
“16+ jam yang lalu ada yang ngepost gitu dengan tujuang sarkas / false flag. Di track gak ada namanya “abu ikhwan aziz” di setiap sosmed dan belanja, di blow up brazzer mindbreak,” katanya. [ljs]