DEMOKRASI.CO.ID - Pada hari ini, Kamis (9/7), harga logam mulia emas global turun. Adapun penurunan karena harapan pemulihan ekonomi mendongkrak sentimen risiko, meski pelemahannya dibatasi oleh kekhawatiran atas lonjakan kasus virus corona di seluruh dunia.
Berbeda, harga jual emas di butik Antam justru mengalami peningkatan Rp 6.000 menjadi di level Rp 940.000 per gram.
Sedangkan, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga naik Rp 6.000 ke level Rp 838.000 per gram.
Sementara itu, mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.806,30 per ounce pada pukul 07.46 WIB. Sedangkan, emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,1 persen menjadi USD 1.818,40 per ounce.
Diketahui, faktor pendorong emas karena ekuitas Asia diperkirakan menguat karena harapan pemulihan ekonomi jelang musim laporan keuangan. Kemudian, Menteri Keuangan Inggris menjanjikan tambahan stimulus USD 38 miliar untuk mencegah krisis pengangguran.
Selain itu, pesanan mesin inti Jepang melonjak 1,7 persen pada Mei dari bulan sebelumnya, jauh di atas proyeksi penurunan 5,4 persen. Pesanan inti dianggap sebagai indikator belanja modal dalam enam hingga sembilan bulan mendatang.
Sedangkan yang membatasi pelemahan yaitu pejabat bank sentral AS The Fed menyebutkan pemulihan Amerika Serikat mungkin terhambat. Pernyataan tersebut meningkatkan keraguan tentang daya tahannya.
Adapun logam mulia lainnya, seperti palladium melesat 1,2 persen menjadi USD1.939,55 per ounce dan platinum naik 0,3 persen menjadi USD 846,50 per ounce, sementara perak kehilangan 0,7 persen menjadi USD 18,64 per ounce. (jpc/pojoksatu)
