DEMOKRASI.CO.ID - Proyek mamalia laut Angkatan Laut Rusia (VMF) kembali menjadi sorotan dunia. Pada 2019 lalu, seekor paus Beluga muncul di Norwegia. Paus yang diberi nama Hvladimir diyakini melarikan diri dari program pelatihan Angkatan Laut Rusia. Yang terbaru, seekor lumba-lumba ditemukan di Suriah.
Angkatan Laut Rusia dikabarkan mengirim seekor lumba-lumba untuk mendukung perang Suriah. Menurut laporan Forbes, ada bukti lain yang menunjukkan bahwa Rusia menggunakan lumba-lumba sebagai mata-mata perang.
Pada 2018 lalu, seekor lumba-lumba tertangkap foto citra satelit berada di Fasilitas Angkatan Laut Rusia di Tartus. Dan yang terbaru, sebuah foto citra satelit lainnya dengan titik koordinat 34 ° 54'35,16 "N, 35 ° 51'46,46, menunjukkan ada lumba-lumba mata-mata.
Kabarnya, lumba-lumba ini kemungkinan digunakan untuk mengatasi penyelam musuh yang mencoba melakukan sabotase kapal di pelabuhan. Selain itu, lumba-lumba ini digunakan untuk mengambil benda dari dasar laut, dan melakukan misi intelijen.
Lumba-lumba mata-mata yang berada di Rusia kemungkinan berasal dari unit yang berbasis di dekat Sevastopol, Krimea, dekat Laut Hitam. Titik koordinat basis ini berada pada 44 ° 34'53,12 "N, 33 ° 24'8,36" E.
Program mamalia laut Angkatan Laut Rusia lainnya juga diketahui berada di Kutub Utara. Selain paus dan lumba-lumba, Angkatan Laut Rusia juga dikabarkan melatih anjing laut untuk misi intelijen.
Saat paus Beluga tertangkap citra satelit muncul di Norwegia pada 2019 lalu, waktunya hampir bersamaan saat Angkatan Laut Rusia memindahkan beberapa pasuk ke Pangkalan Kapal Selam Olenya Guba. []