logo
×

Sabtu, 04 Juli 2020

Dunia Terancam Kelaparan, Menteri Teten Dorong Penguatan Koperasi Pangan

Dunia Terancam Kelaparan, Menteri Teten Dorong Penguatan Koperasi Pangan

DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki memberi perhatian serius pada persoalan pangan.

Warning Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) tentang ancaman kiris pangan dunia pun menjadi perhatian serius menteri yang akrab disapa dengan panggilan Kang Teten itu.

Menurut Menteri Teten, ke depan perlu ada penguatan koperasi pangan di tanah air untuk menumbuhkan kekuatan ekonomi baru. "Pak Presiden ingin ke depan koperasi pangan harus diperkuat," ujarnya usai berdialog dengan petani bawang merah Ibu Mardiyah di Demak, Jawa Tengah, Jumat (3/7).

Menurut Teten, penguatan koperasi pangan merupakan bagian dari instruktur ketahanan pangan nasional. Untuk itu, Kemenkop UKM mendorong koperasi simpan pinjam (KSP) ikut dalam upaya menyejahterakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan prioritas di sektor pangan.

"Jadi saya katakan seperti KSP harus punya komitmen untuk membesarkan anggotanya umkmnya yang disektor pangan," katanya.

Lebih lanjut Menteri Teten menjelaskan, FAO telah menyampaikan peringatan soal ancaman krisis pangan dunia. Untuk itu, ia mengharapkan masyarakat bisa memanfaatkan lahan dan tanah Indonesia yang subur untuk menanam tanaman pangan.

"Apalagi ke depan krisis pangan. Dalam jangka pendek, sudah diingatkan oleh FAO, bahwa dunia akan hadapi krisis pangan. Harus dimanfaatkan setiap jengkal tanah kita harus dimanfaatkan tanaman pangan," tambahnya.

Dalam jangka panjang, kata Teten, Indonesia harus menyiapkan koperasi pangan yang kuat melalui pembiayaan yang lebih murah dan ramah, serta persyaratan yang tidak berbelit-belit.

"Kita harus siapkan koperasi pangan yang kuat. sistem pembiayaan yang lebih murah, lebih ramahlah koperasi pangan dan jangan berbelit belit," ujarnya. 

Misalnya, jagung dan beras yang masih impor. "Pangan itu apa, Misalnya yang unggul. Padi dan jagung yang masih impor," tegas Teten. Selain itu, kata Teten, koperasi juga harus menyentuh sektor kelautan. Sebab, Indonesia memiliki kekayaan melimpah dari maritim.

Teten lantas mencontohkan garam, rumput laut dan semua jenis ikan yang berpotensi dikembangkan karena nilai ekspor yang terus tumbuh. "Garam kita masih impor. Kita perlu juga masuk ke sektor kelautan. Kita unggul di situ. Mulai rumput laut hingga jenis ikan. Saya lihat ekpor ikan masih tinggi.kita harus perkuat di sektor itu," tuturnya.(eno/jpnn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: