DEMOKRASI.CO.ID - Pimpinan MPR dengan jajaran PBNU baru saja selesai menggelar pertemuan, di Kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (4/7).
Benar, salah satu materi pembahasan meraka adalah mengenai Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Demikian disampaikan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj kepada wartawan usai pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam.
Kiai Said mengatakan, dalam pertemuan singkat antara ulama NU dengan pimpinan MPR, menyikapi perihal RUU HIP yang telah menjadi polemik di seluruh komponen masyarakat.
“Banyak sekali yang menyikapi dengan sangat keras. Bahkan memakan korban, bendera PDIP dibakar,” kata Kiai Said.
Intinya, kata Kiai Said, PBNU menolak RUU HIP yang ada sekarang. Kalaupun mau digodok lagi, harus dirombak semua, mulai dari judul hingga isi RUU.
Sebelumnya, tidak diketahui apa isi pertemuan MPR-PBNU. Di awal, memang kabar berembus, kedatangan pimpinan MPR untuk melobi PBNU agar menerima pembahasan RUU HIP.
Dalam pertemuan tersebut hadir, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan empat wakilnya Ahmad Basarah, Syarief Hasan, Zulkifli Hasan, dan Arsul Sani.
Sementara bersama Kiai Said hadir, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, KH. Robikin Emhas; Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH. Agus Salim; Sekjen PBNU, Helmi Faishal, Wasekjen PBNU, H. Andi Najmi Fuadi; dan pengurus lainnya. (sta/rmol/pojoksatu)
