DEMOKRASI.CO.ID - Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil bicara soal permasalahan yang terjadi pada pembebasan lahan Tol Cisumdawu. Dia menyebutkan ada sengketa di salah satu bidang tanah yang menghambat pembangunan jalan tol yang menghubungkan Bandara Kertajati.
Hal ini sempat membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram. Pasalnya, pembangunan tol yang jadi akses utama Bandara Kertajati ini sudah dimulai sejak 2011, namun hingga kini tak kunjung selesai pengerjaannya.
Sofyan sendiri memaparkan ada pemilik sebidang tanah di daerah Cileunyi yang menolak pembebasan lahan. Bahkan, pemiliknya sampai menggugat ke pengadilan.
Kendalanya, ada tanah yang kena pasar di Cileunyi, itu ada pasar yang kena, pasar itu sebenarnya gagal lah. Pemiliknya nggak mau (dibebaskan tanahnya). Akhirnya kita digugat," ujar Sofyan kepada tim Blak-blakan detikcom.
Dia mengatakan pemerintah pusat awalnya tidak mendapatkan laporan adanya kendala dalam pembebasan lahan. Pasalnya, masalah ini diselesaikan di tingkat daerah.
"Kami nggak tahu ada gugatan itu, sampai akhirnya mau rapat kabinet kami baru tahu ada gugatan. Kami nggak turun secara ini, semua dikerjakan di tingkat daerah," kata Sofyan.
Singkat cerita si pemilik tanah memenangkan perkara gugatannya di pengadilan, dan tanah tersebut tak bisa dibebaskan. Namun, Sofyan menjamin pihaknya sudah membujuk agar pemilik tanah itu mau membebaskan tanahnya.
"Tapi kemudian jadi keputusan di pengadilan, sehingga nggak bisa dibongkar, nggak bisa dibebaskan. Tapi alhamdulillah masalah selesai, sudah dilaporkan oleh Dirjen Pengadaan Tanah, kita sudah bisa konsinyasi, minggu depan bisa diselesaikan," ujar Sofyan.
"Di situ ada pasar dan pabrik, pabrik pemintalan. Dua itu akan selesai satu dua minggu ke depan," lanjutnya.
Sofyan juga memaparkan, adanya pandemi virus Corona menjadi pemicu sengketa ini terjadi. Pasalnya, saat mau membebaskan pihaknya tidak bisa mengumpulkan banyak orang menjelaskan soal pembebasan tanah.
Kemudian ada poin di mana karena COVID kemarin kita tidak bisa musyawarah secara massal, karena kan salah satu syarat musyawarah kepada semua pihak pemilik tanah. COVID kemarin kita nggak bisa kumpulkan semua pihak," kata Sofyan.
Sofyan mengatakan pihaknya menjamin pembebasan lahan untuk proyek Tol Cisumdawu selesai akhir Oktober. Kemudian, dia juga memastikan bahwa dengan penyelesaian masalah lahan ini, proyek akan selesai sesuai target pada akhir tahun depan.
"Saya janji dengan Menteri PU, pengadaan tanah ini kita jamin akhir Oktober bisa selesai. Karena nggak banyak poin yang mesti diselesaikan, sehingga target Cisumdawu akhir 2021 insyaallah bisa dijamin," ungkap Sofyan.(dtk)