DEMOKRASI.CO.ID - Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet memunculkan beragam spekulasi.
Kabarnya, Komisaris Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk dalam daftar calon menteri Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut-sebut akan menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggantikan Erick Thohir.
Suaranasional memberitakan, PDIP mengajukan Ahok jadi Menteri BUMN.
“Menteri BUMN ingin dipegang PDIP dan Jokowi setuju Ahok menjabat orang nomor satu kementerian perusahaan plat merah milik negara itu,” kata sumber Suaranasional.
Konsekuensi Ahok menjadi Menteri BUMN harus melepaskan jabatan komisaris utama BUMN.
Info lain menyebut, Ahok menjadi Menteri BUMN untuk menghadapi para politisi yang menjadikan BUMN sebagai sapi perahan.
“Ahok diharapkan mampu menghadapi politisi yang mengincar BUMN,” paparnya.
Berita tersebut kemudian menyebar ke media sosial. Salah satunya dibagikan oleh akun Facebook Suzannah Oh Suzannah pada 1 Juli 2020.
Hingga kini belum ada penjelasan dari PDIP maupun Istana terkait wacana Ahok jadi menteri BUMN menggantikan Erick Thohir.
Dengan demikian, wacana Ahok ditarik ke kabinet Jokowi-Ma’ruf masih sebatas spekulasi dan prediksi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono memprediksi Ahok bakal mengisi salah satu pos menteri yang terkena reshuffle.
Poyuono menyebut Jokowi akan mencopot banyak menteri yang tidak memenuhi target. Dia lalu menyebut nama Ahok tengah disiapkan sebagai salah satu pengganti menteri yang akan dicopot.
Isu reshuffle kabinet memang dalam beberapa hari mencuat ke publik setelah video kemarahan video Presiden Joko Widodo yang mengancam akan merombak kabinet.
Dalam video berdurasi 10 menit itu, Jokowi menegur keras jajaran menterinya yang ia sebut belum satu perasaan, terhadap adanya sense of crisis di Indonesia akibat Covid-19.
Jokowi menuding tak ada progres signifikan yang dibuat para menterinya dalam menanggulangi pandemi ini. Bahkan, Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga atau mereshuffle kabinetnya jika diperlukan.
(one/pojoksatu)