Namun dalam aksi kali ini, panitia memastikan akan lebih meningkatkan pengawasan melalui jaga jarak peserta aksi. Hal itu dilakukan untuk menghindari kejadian pada aksi sebelumnya yang diwarnai pembakaran bendera PDIP.
"Pengalaman kemarin, aksi sekarang (Kamis) akan diberi jarak. Makanya akan berupaya ada tanda-tanda supaya bisa jarak jika ada yang menyusup, kita bisa deteksi sedini mungkin," ucap Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (14/7).
Ia menegaskan bahwa insiden pembakaran bendera pada 24 Juni lalu murni peristiwa spontan. Sebab dalam susunan acara, insiden tersebut sama sekali tidak diagendakan para pimpinan ormas yang tergabung dalam ANAK NKRI.
"(Aksi) Kemarin kan spontanitas ya, dari panitia kan tidak pernah dibahas di rapat dan tidak tahu sama sekali. Kami dari korlap, pimpinan aksi tidak ada agenda itu semua," pungkas Slamet.(Rmol)