DEMOKRASI.CO.ID - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) atau US Navy mengirimkan dua kapal induk dan beberapa kapal perang ke perairan Laut China Selatan. Kapal-kapal itu akan berpartisipasi dalam latihan militer yang digelar dalam beberapa hari ke depan.
"USS Nimitz dan USS Ronald Reagan Carrier Strike Groups sedang melakukan operasi dua kapal induk di Laut Filipina dan Laut China Selatan," tutur juru bicara Armada Ketujuh Angkatan Laut AS, Letnan Joe Jeiley, seperti dilansir CNN, Sabtu (4/7/2020).
"Mengoperasikan dua kelompok serbu kapal induk di Laut Filipina dan Laut China Selatan memberikan kesempatan latihan lebih lanjut bagi pasukan kita dan mempersiapkan komandan combatant dengan fleksibilitas operasional yang signifikan jika pasukan ini dikerahkan dalam menanggapi situasi di kawasan," imbuhnya.
Lebih lanjut ditegaskan Jeiley bahwa pengerahan dua kapal induk ini tidak berkait dengan situasi terkini.
"Kehadiran dua kapal induk ini tidak untuk merespons setiap peristiwa politik atau peristiwa dunia apapun. Kemampuan terdepan ini adala salah satu dari banyak cara dari Angkatan Laut AS memajukan keamanan, stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik," tegas Jeiley dalam pernyataannya.
Latihan militer yang diikuti dua kapal induk AS itu sudah direncanakan sejak lama. Namun pelaksanaannya bertepatan saat China menggelar latihan militer di dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Latihan militer China itu dikecam AS dan beberapa negara lainnya, seperti Vietnam dan Filipina.
Otoritas AS menyatakan bahwa latihan militer AS tidak akan digelar di dekat kepulauan yang menjadi sengketa di kawasan tersebut.
AS telah sejak lama menyebut China memiliterisasi kepulauan-kepulauan di Laut China Selatan dengan mengerahkan perlengkapan militer dna membangun fasilitas militer di perairan sengketa itu. AS seringkali menantang klaim-klaim China atas Laut China Selatan dengan melakukan apa yang disebut 'Operasi Kebebasan Navigasi' di kawasan tersebut.(dtk)