DEMOKRASI.CO.ID - Nama putra Amien Rais, Mumtaz Rais, sempat disodorkan oleh elite PAN untuk menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Amien pun menepis isu tersebut.
Tepisan tersebut disampaikan Amien Rais dalam sebuah diskusi bersama Tengku Zulkarnain. Politikus senior PAN itu ditanya oleh salah seorang hadirin apakah ia meminta Mumtaz masuk ke kabinet Jokowi.
"Masa saya minta anak saya jadi menterinya Jokowi? Ya Allah, nauzubillahiminzalik ya, itu adalah hoax ya, hoax. Kalau ada satu orang yang belum pernah menginjak Istana, tokoh, itu namanya Amien Rais. Alhamdulillah. Saya nggak tergoda, sedikit pun," ungkap Amien dalam diskusi yang ditayangkan di YouTube seperti dilihat detikcom, Kamis (23/7/2020).
Amien Rais pun mengaku marah atas adanya isu soal kritik yang diberikannya kepada Jokowi agar bisa dapat jatah kekuasaan. Ia menegaskan tak ingin bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
"Saya juga marah, karena orang-orang murahan itu juga berpikir murahan. 'Jangan2 Amien Rais mengkritik Jokowi supaya anaknya jadi menteri', itu kan kalau pinjam istilahnya pak ustaz ini, itu gundulmu. Jadi saya kira begitu, ya," tutur Amien, yang mengaku telah dikeluarkan dari PAN.
"Jadi saya insyaallah bisa istiqomah, hidup cuma ya berapa puluh tahun, kemudian masuk kubur, wassalam. Jadi kita di dunia ini menanam kebaikan sejauh kita bisa. Jadi di dunia ini kita beramal, di akhirat kita dapat hisab. Makasih," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Mumtaz Rais sempat disodorkan oleh elite PAN sebagai kandidat calon menteri Jokowi. Hal tersebut muncul di saat isu soal reshuffle kabinet tengah ramai dibicarakan.
Saat ini, Mumtaz Rais tercatat berbeda sikapnya dengan sang ayah, Amien Rais. Pada gelaran Kongres PAN di Kendari, Mumtaz mendukung petahana Ketum Zulkifli Hasan, sementara Amien Rais mengusung Mulfachri Harahap-Hanafi Rais.
Soal namanya yang disodorkan elite PAN menjadi menteri Jokowi, Mumtaz menyatakan siap. Menantu Zulhas ini mengaku selama ini meyakini kebijakan Presiden Jokowi.
"Kalau memang Tuhan punya jalan lain, ya, saya siap. Harus siap karena panggilan negeri," kata Mumtaz saat dihubungi detikcom, Kamis (2/7).[dtk]