DEMOKRASI.CO.ID - SELAMA beberapa hari terakhir, India dan China telah terlibat dalam pembicaraan diplomatik terkait ketegangan di perbatasan kedua negara menyusul bentrokan yang menewaskan 20 tentara India pada 15 Juni.
Di tengah ketegangan itu, video tak bertanggal yang memperlihatkan tentara India terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan China, diduga di daerah perbatasan di Sektor Sikkim menyebar dan menjadi viral di media sosial.
Dalam salah satu video itu, sekelompok tentara India terlihat berdesakan dan mendorong pasukan China, dan terdengar meminta mereka mundur. Sementara dalam video lainnya terlihat kedua pasukan terlibat baku hantam, demikian diwartakan Sputnik.
Another video of Indo #Chinese soldiers scuffle emerges, most likely of NakuLa in North #Sikkim of May 9 though #IndianArmy yet to respond officially pic.twitter.com/I8YGQZPyN2— Neeraj Rajput (@neeraj_rajput) June 22, 2020
Klip-klip itu muncul beberapa hari setelah pertikaian hebat antara pasukan India dan China di Garis Kontrol Aktual (LAC), perbatasan de facto, yang disengketakan di Lembah Galwan, Ladakh. Konfrontasi itu mengakibatkan kematian 20 tentara India dan sejumlah tentara China yang jumlahnya tidak dikonfirmasi.
Another video of Indo #Chinese soldiers scuffle emerges, most likely of NakuLa in North #Sikkim of May 9 though #IndianArmy yet to respond officially pic.twitter.com/I8YGQZPyN2— Neeraj Rajput (@neeraj_rajput) June 22, 2020
Ketegangan perbatasan antara India dan China meningkat pada Mei, menyebabkan puluhan tentara di kedua belah pihak terluka. Pada saat itu, Beijing mengklaim bahwa pasukan India telah mulai membangun infrastruktur pertahanan di sisi perbatasan China, yang secara tegas ditolak oleh India.
Sumber-sumber pertahanan di New Delhi mengatakan bahwa China yang membangun jalan di Ladakh yang tidak dapat diterima India. []
Sumber-sumber pertahanan di New Delhi mengatakan bahwa China yang membangun jalan di Ladakh yang tidak dapat diterima India. []