logo
×

Minggu, 21 Juni 2020

Tiga Alasan Rizal Ramli Patut Diperhitungkan Di Pilpres 2024

Tiga Alasan Rizal Ramli Patut Diperhitungkan Di Pilpres 2024

DEMOKRASI.CO.ID - Tokoh nasional yang juga Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid, DR. Rizal Ramli patut diperhitungkan dalam bursa Pilpres 2024 mendatang.

Pernyataan itu tegas keluar dari analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (21/6).

"Rizal Ramli bisa menjadi capres 2024 yang patut diperhitungkan. Mengapa? Setidaknya ada tiga alasan," tegasnya.

Pertama. kata Ubedilah, Rizal Ramli merupakan tokoh penting dalam bidang ekonomi. Sehingga, keberadaan mantan Menko Kemaritiman itu sangat diperhitungkan dalam percaturan politik nasional, terkait isu ekonomi maupun politik, baik pada pemilu lalu maupun 2024 mendatang.

Rizal Ramli telah memberi pengaruh besar pada dinamika kebijakan ekonomi di Indonesia, baik melalui kritik-kritiknya yang tajam di media massa, maupun melalui forum informal.

“Ketokohan yang kuat ini memungkinkan Rizal Ramli mendapat dukungan politik dalam Pemilu 2024 mendatang," jelas Ubedilah.

Selanjutnya sambung Ubedilah, Rizal Ramli merupakan sosok yang mempunyai jaringan yang luas, baik jaringan nasional maupun Internasional.

"Dalam terminologi sosiologi politik, Rizal Ramli bisa disebut memiliki social capital yang besar. Modal sosial yang besar akan memudahkan langkah politik seseorang. Pengaruh modal sosial pada elektabilitas seseorang juga cukup tinggi," terang Ubedilah

.Alasan yang terakhir, terang Ubedilah, Rizal Ramli dianggapnya memliki kapasitas yang sangat mumpuni untuk menyelesaikan problem ekonomi Indonesia yang saat ini sedang krisis.

"Kepiawaiannya menghadapi krisis pasca reformasi adalah track record yang tidak bisa dibantah oleh siapapun," pungkas Ubedilah. (Rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: