DEMOKRASI.CO.ID - Tarjono (53), warga Desa Karangbale Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, hilang misterius saat mandi di saluran irigasi.
Setelah 19 jam menghilang, Tarjono ditemukan oleh warga setempat tak jauh dari tempatnya mandi.
Salah seorang saksi, Rohani (45), mengatakan informasi hilangnya Tarjono diketahui pada Kamis (11/6).
Saat itu, Rohani hendak membuka warungnya pukul 06.00 WIB. Ia melihat pakaian berikut dengan celana dalam dan peralatan pertanian di pinggir saluran.
“Kalau biasanya yang sering mandi di sini ya Pak Tarjono,” tutur Rohani.
Setelah melihat barang-barang tersebut, Rohani langsung memanggil Farel (15), anak korban. Farel lantas melaporkan ke ibunya (istri korban).
“Setelah diberitahu, istri korban membenarkan bahwa pakaian yang ditemukan merupakan pakaian korban. Pakaian itu digunakan korban saat pamit hendak menyiram tanaman pukul 03.00 dini hari,” ujarnya.
Tarjono hilang misterius saat mandi di irigasi |
Danramil 16 Larangan, Kodim 0713/Brebes Kapten (Inf) Suwardi mengatakan dugaan sementara korban hanyut di saluran irigasi saat mandi.
Asumsi ini didasarkan dengan temuan barang bukti pakaian korban, satu alat pertanian, dan sabit.
“Kalau dugaan sementara korban ini hanyut saat membersihkan badan sepulang dari sawahnya. Ini sudah menjadi kebiasaan korban untuk membersihkan badannya,” ungkapnya.
Bersama warga masyarakat setempat, Tim SAR, personel TNI-Polri melakukan penyisiran di sepanjang saluran irigasi. Bahkan, tumpukan sampah yang tersangkut di pintu-pintu air juga dikosek untuk menemukan korban.
Setelah 19 jam hilang misterius, Tarjono akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Jumat (12/6). Ia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kepala Desa Karangbale, Rifa’i mengatakan Tarjono mengaku saat berada di lokasi kejadian dia bertemu dengan wanita cantik.
Wanita cantik itu, kata Rifa’i mengajak korban ke sebuah istana, tapi menolak. Saat menolak itulah, tubuh korban pun muncul lagi ke permukaan air saluran irigasi.
“Informasi dari korban, korban sempat diajak oleh seorang perempuan cantik. Tapi korban menolak. Nah, saat menolak itulah korban kembali muncul ke permukaan,” ujar Ri’fai.[psid]