DEMOKRASI.CO.ID - Tanda pagar #TagihanPLNOkSaja jadi trending di media sosial Twitter, usai heboh isu tagihan listrik sejumlah pelanggan PLN yang membengkak.
Hingga berita ini dimuat, jumlah cuitan dengan tagar tersebut telah mencapai 13,9 ribu dan menjadi salah satu yang terpopuler di Indonesia.
Tapi, berdasarkan pengamatan VIVAnews, banyak warganet yang mengkritik populernya tagar tersebut. Salah satunya, akun @MudjiburRohman.
"Laah #TagihanPLNOkSaja ndasmu... Nih tukang las dngn daya 23Kva, ditagih 20 juta. Memangnya ngelas kapal Induk ??," tulisnya, dikutip Rabu 10 Juni 2020.
Laah #TagihanPLNOkSaja ndasmu... Nih tukang las dngn daya 23Kva, ditagih 20 juta. Memangnya ngelas kapal Induk ?? pic.twitter.com/Cxtz2rVp3N— ⓜⓤⓓⓙⓘⓑ (@MudjiburRohman) June 9, 2020
Beberapa warganet lainnya pun menuding bahwa PLN memanfaatkan buzzer. "Yang naikin tagar itu isinya buzzer akun baru buat tahun 2019-2020," tulis akun Al Faruq.
"Andaipun ini ada kesalahan PLN @pln_123, ini kesalahan yang keterlaluan banget... kog bisa perusahaan segede PLN sampai EROR kayak gini? parahnya di tengah masalah lonjakan tagihan PLN, eh kunyuk BuzzerRp naikin tagar #TagihanPLNOkSaja," tulis Raden Wiranegara.
Banyak juga warganet yang menilai ini merupakan langkah penggiringan opini bahwa PLN baik-baik saja.
Ini asli negara buzzer. Protes tarif listrik naik dijawab sama tagar #TagihanPLNOkSaja..... kacau nih— Carlona (@Zumpio) June 9, 2020
Menyelesaikan masalah dengan buzzer... pic.twitter.com/tMIGQ88nQJ— #𝖀ყσƙ🅱αƈƙ (@UyokBack) June 9, 2020
