logo
×

Kamis, 11 Juni 2020

Tagihan Listrik Kantornya Membengkak, Tompi: Tak Ada Konfirmasi, PLN Main Sikat Aja

Tagihan Listrik Kantornya Membengkak, Tompi: Tak Ada Konfirmasi, PLN Main Sikat Aja

DEMOKRASI.CO.ID - Kenaikan tagihan listrik PLN ternyata tidak hanya dikeluhkan masyarakat umum saja, dokter ahli bedah sekaligus musisi Tompi juga dibuat shock dengan tarif listrik naik tersebut.

Tompi menyayangkan tagihan listrik di kantornya yang membengkak diluar dugaan tanpa adanya pemberitahuan kenaikan tarif dari PLN.

"Tagihan PLN menggila! Ini dari PLN kagak ada konfirmasi-konfirmasi main sikat aja," tulis Tompi dikutip dari Twitter-nya, Kamis (11/6/2020).

Cuitan atas keluhan Tompi tersebut ramai jadi perhatian warganet. Imbasnya, admin Twitter resmi PLN @pln_123 pun memberi respons atas keluhan Tompi tersebut.

"Mohon maaf atas kendala yang dialami saat ini ya Kak, agar admin dapat melakukan pengecekan dapat dibantu ID pelanggannya via DM ya," balas admin bernama Riko tersebut.

Mengetahui keluhanya ditanggapi, Tompi pun mengatakan akan segera mengirim ID pelanggan listriknya.

Tompi mengaku terkejut dengan taguhan listrik kantor tersebut. Pasalnya, kantor itu sudah kosong karena hampir 3 bulan tidak dipakai dan tutup.

Bukan hanya Tompi yang merasakan tarif listrik yang naik ini. Sebelumnya, politisi Fadli Zon juga mengeluhkan hal yang sama.

"Memang banyak keluhan tagihan listrik melonjak. Saya juga mengalami yang sama," kata Fadli Zon seperti dikutip pada Selasa (9/6/2020).

Mengenai kejadian ini, politikus Partai Gerindra tersebut lantas mempertanyakan dasar kenaikan tagihan listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Ia mendesak agar PLN transparan menjawab keluhan yang disampaikan masyarakat mengenai kenaikan tagihan listrik.

"@pln_123 harus transparan atas keluhan-keluhan di masyarakat. Kenapa tagihan listrik melonjak? Ada privatisasi?" imbuhnya. []
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: