DEMOKRASI.CO.ID - Donald Trump harus menghadapi situasi yang pahit. Beberapa bulan sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat, protes aksi kekerasan George Floyd telah mengancam elektabilitasnya.
Dalam jajak pendapat CNN yang dirilis Senin (8/6) memperlihatkan suara untuk Trump terjun drastis 7 poin dari bulan lalu. Dukungan untuknya terkikis, Trump harus bersiap melihat lawannya disanjung.
Hasil jajak pendapat terbaru ini diumumkan di tengah tanggapan keras Trump terhadap protes di luar Gedung Putih, yang menimbulkan kecaman dari beberapa rekan Trump di partai Republik.
Walau menimbulkan kekacauan, nyatanya delapan dari sepuluh orang setuju atas aksi protes yang terjadi di Amerika sepanjang beberapa hari belakangan.
Hasil survey jelas menunjukkan secara keseluruhan 38 persen warga AS menyetujui cara Trump menangani kepresidenan, sementara 57 persen tidak setuju. Ini adalah peringkat persetujuan terburuk sejak Januari 2019.
Jimmy Carter dan George H.W. Bush pernah mengalami peringkat persetujuan sebesar ini pada saat tahun-tahun pemilihan ulang mereka.
Jajak pendapat itu juga mengungkapkan bahwa publik secara luas tidak menyetujui penanganan hubungan ras Trump. Sebanyak 65 persen mengatakan tanggapan Trump terhadap protes baru-baru ini lebih berbahaya karena cenderng membuat panas daripada membantu mendinginkan.
Ini adalah masa yang penuh tantangan bagi Trump. Sebelum adanya aksi protes besar ini, AS dilanda krisis ekonomi akibat pandemik dan angka kematian yang menjulang karena Covid-19. (Rmol)