DEMOKRASI.CO.ID - Hasil sigi Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas sejumlah partai politik turun dalam tiga bulan terakhir ini. Termasuk PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2019.
“Survei kami pada Februari, elektabilitas PDIP 29,8 persen. Pada Mei, turun menjadi 22,2 persen. Tapi penurunan elektabilias ini tidak serta merta membuat suara PDIP pindah ke partai lain, tapi lari ke undicided voters,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Ahad, 7 Juni 2020.
Selain PDIP, elektabilitas Partai Gerindra juga turun dari 16,2 persen menjadi 15,2 persen, Partai Golkar turun dari 6,7 persen menjadi 6,4 persen, dan PKB turun dari 7,8 persen menjadi 5,7 persen.
Kemudian, elektabilitas PPP turun dari 3,8 persen menjadi 1,7 persen. Adapun elektabilitas PKS turun dari 4,7 persen menjadi 4,0 persen. Demokrat turun dari 4,6 persen menjadi 3,6 persen.
Sementara itu, elektabilitas NasDem naik dari 2,5 persen menjadi 3,3 persen. Elektabilitas PAN juga naik dari 1,3 persen menjadi 2,1 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Politikus PDIP Maruarar Sirait menilai penurunan ini berbanding lurus dengan kepuasan publik akan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama pandemi.
“Ada penurunan sedikit harus kami akui. Tapi, kan turunnya cuman sedikit. PDIP tetap nomor satu dan kepercayaan publik terhadap Pak Jokowi masih tetap nomor satu. Kami akan bekerja lebih keras,” ujar Maruarar.
Survei ini dilakukan pada 16-18 Mei 2020 dengan 1.200 responden. Para responden diwawancarai via telepon. Mereka dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020. Margin of error survei ini sekitar ±2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (*)