DEMOKRASI.CO.ID - Ide Menteri Keuangan Sri Mulyani menyewakan gedung Kementerian Keuangan yang kosong untuk menambah penerimaan negara dinilai tidak kreatif.
Ide ini sendiri mundul lantaran selama pandemik Covid-19, Gdeung Kemenkeu kosong lantaran adanya penerapan work from home (WFH).
Pikiran itu sempat disampaikan lewat candaan Menkeu Sri Mulyani dalam rapat pimpinan Kemenkeu.
"Saya suka bercanda bilang, saya 3 bulan nggak ke kantor Kemenkeu di headquarter (pusat) kita tetap bisa kerja tuh, kantor bisa saya sewakan jadi hotel dan kantor lain," ujarnya di acara Townhall Kemenkeu, Jumat (19/6).
Selain efisiensi, menurutnya, ide itu juga bisa mendatangkan penerimaan. Dia pun dengan tegas mengatakan akan memberi izin jika Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menyampaikan permohonan agar gedung disewakan.
“Bayangkan space Menteri Keuangan 1 lantai di headquarter, itu 3 bulan nggak saya datangi ternyata kemenkeu tetap jalan tuh. Berarti 1 lantai kalau saya sewakan, saya bisa terima penerimaan," tambahnya.
Ide Sri Mulyani ini ditanggapi langsung oleh ekonom senior DR. Rizal Ramli. Ide tersebut, menurutnya, bukan pikiran yang kreatif dari seorang menteri keuangan.
“Memang tidak kreatif,” singkatnya di akun Twitter pribadi sesaat lalu.
Namun demikian, secara satire Rizal Ramli memuji kemampuan Sri Mulyani yang menurutnya meningkat. Jika sebelumnya hanya punya dua jurus dalam mengatur tata kelola keuangan negara, kini Sri Mulyani oleh mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu telah mendapat satu jurus baru.
Tapi ada kemajuan, ilmu Menkeu “Terbalik” cuman 2: Ngutang dan Naikkan Harga. Sekarang nambah satu lagi: Sewakan asset negara,” tutur pria yang akrab disapa RR itu. (Rmol)