logo
×

Sabtu, 20 Juni 2020

Sri Mulyani, Angkat Tangan Atau Mau Tambah Utang?

Sri Mulyani, Angkat Tangan Atau Mau Tambah Utang?

DEMOKRASI.CO.ID - Ada maksud terselubung di balik pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang mengatakan bahwa akan terjadi defisit APBN 2020 sebesar 6,34 persen, karena program penanganan Covid-91 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) memakan biaya sebesar Rp 905,10 triliun.

Mantan Sekjen ProDEM, Satyo Purwanto menilai SMI sudah tidak sanggup lagi.

"Ada beberapa kemungkinan di balik pesimisme Sri Mulyani. Yang pertama, dia (SMI) memang mau angkat tangan, enggak sanggup jadi Menteri Keuangan,” kata Satyo saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (20/6).

Kemudian yang kedua, Satyo menduga SMI tengah melakukan agitasi dalam rangka penambahan utang baru pemerintah. Atau yang ketiga, SMI ingin melegitimasi penambahan anggaran PEN di masa pandemik Covid-19.

Anggaran penanganan Covid-19 hingga sejauh ini telah satu kali naik, dimana pertama pemerintah menyiapkan Rp 405 triliun, kemudian naik menjadi Rp 667 triliun, dan SMI menyampaikan kemungkinan dana itu akan bertambah sebesar Rp 905,10 triliun.

Kembali ke Satyo, dia curiga strategi atau pola tersebut sebelumnya juga digunakan pada saat penyelamatan Bank Century yang tadinya bailot hanya diperkirakan Rp 300-an miliar membengkak menjadi Rp 6,7 triliun.

"Nah ini jangan-jangan ada kesamaan pola," demikian Satyo Purwanto. (Rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: