DEMOKRASI.CO.ID - Pandemik Covid-19 telah meninggalkan jejak luka dan kekhilangan mendalam bagi institusi kepolisian di negara Peru. Negara itu harus kehilangan setidaknya 223 petugas polisi yang meninggal akibat terpapar virus corona.
Kementerian Dalam Negeri Peru mengumuman duka itu pada Selasa (23/6). Tugas-tugas pasukan polisi di tengah pandemik adalah tantangan besar dan kementerian berharap berharap agar institusi bisa lebih waspada lagi.
“Kami mencatat 223 polisi tewas dan 15.500 terinfeksi,” kata Menteri Dalam Negeri, Jenderal Gaston Rodriguez dalam konferensi pers virtual, seperti dikutip dari AFP, Selasa (23/6).
Korban tewas tercatat meningkat sebanyak 30 persen, lebih tinggi dari dua minggu lalu, ketika kementerian mengumumkan 170 petugas telah meninggal dan yang terinfeksi jumlahnya di bawah 10.000, dari total kekuatan 130.000 personel.
Peru adalah negara terparah kedua di Amerika Latin setelah Brasil, dengan lebih dari 257.000 kasus dan 9.000 kematian.
Rodriguez mengatakan pasukan akan menerima peningkatan jumlah pasukan saat 5000 kadet polisi dinyatakan luluspada Agustus mendatang .
Sejak pemerintah memperkenalkan karantina pada bulan Maret, sekitar 6.000 polisi yang tertular Covid-19 telah pulih dan kembali bekerja.
Sebagian besar polisi terinfeksi virus corona saat petugas berpatroli di pasar dan jalan-jalan untuk memastikan orang-orang mematuhi langkah-langkah jarak sosial agar sebagai upaya menahan penyebaran virus. (Rmol)