DEMOKRASI.CO.ID - Saat menjadi pembicara dalam diskusi virtual di Forum Alumni Perguruan Tinggi Indonesia (FAPI) dengan Tema Perekonomian Indonesia: Fakta, Harapan dan Solusi”, Senin, (22/6/2020), ekonom senior Rizal Ramli mengungkapkan, dirinya telah memprediksi sejak 1,5 tahun lalu bahwa perekonomian Indonesia menuju lampu merah.
“Kurang lebih banyak yang tepat, karena kita analisa itu tidak hanya kualitatif, tetapi juga dengan kuantitatif,” kata RR sapaan akrabnya.
Tidak hanya pada makro, RR juga menjelaskan prediksinya dari segi korporasi. “1,5 tahun lalu, diprediksikan Indonesia akan menuju lampu merah, dari segi korporasi, banyak perusahaan zombie, hasil operasionalnya tidak mampu membayar bunga utang. Saat ini Indonesia banyak utang bukan hanya swasta, tapi pemerintah dan BUMN,” papar RR.
Bank Dunia Gombal
Terkait pujian Bank Dunia kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani seperti disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, RR mengingatkan pemerintah untuk berhenti berbangga hati dengan pujian gombal ala World Bank.
“Kok ndak kapok-kapok dengan pujian-pujian gombal,” kata mantan Menko Perekonomian itu.
Rizal menyebut pujian gombal Bank Dunia itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, Bank Dunia selalu buruk dalam memprediksi krisis.
“Track record forecasting Bank Dunia payah jika ada “struktural break” seperti 1998 dan 2020. World Bank hanya bagus jika normal,” kritiknya dalam akun Twitter pribadinya.
Menurut mantan Menko Kemaritiman ini, Bank Dunia juga sempat memberi pujian saat Indonesia mengalami krisis di tahun 1998. Disebutkan bahwa ekonomi Indonesia akan menjadi kuat setelah mendapatkan utang dari IMF. Namun fakta berbicara lain. Indonesia mengalami krisis luar biasa. Bahkan ekonomi anjlok hingga minus 12,7 persen. []