DEMOKRASI.CO.ID - Ahli tasawuf Nursamad Kamba meninggal dunia pada Sabtu (20/6/2020) pukul 01.00 WIB. Kiai NU, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus mengabarkan kepergian Nursamad Kamba dalam akun Facebook-nya.
"Baru saja beberapa waktu yang lalu kuterima damai dari bukunya 'Mencintai Allah Secara Merdeka', Subuh ini mendapat telepon dari istri tercintanya-penyair Fatin Hamamah-memberitahukan bahwa saudaraku Sufi yang selama ini setia mendampingi Cak Nun dan Maiyahnya-Syeikh Dr. Muhammad Nursamad Kamba- telah berpulang ke Rahmatullaah. Innaalillaahi wainnaa ilaihi raajiuun. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzuulahu waj'alil jannata matswaahu ... Al-Faatihah. Semoga orang baik yang rendah hati itu mendapat tempat yang mulia di sisiNya. Semoga keluarga dan santri-santrinya diberia kesabaran dan ketabahan. 'Azhzhamallahu ajrahum wa ahsana azaa-ahum," tulis Gus Mus di Facebooknya, Sabtu (20/6/2020).
detikcom telah mendapatkan izin untuk mengutip tulisan Gus Mus dari anaknya, Ienas Tsuroiya, hari ini. Menurut Ienas, berdasarkan informasi yang dia terima dari Sudjiwo Tejo, Syeikh Nursamad Kamba dimakamkan ba'da Ashar di TPU Kampung Rambutan 1, Jakarta Timur.
Dalam situs Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Nursamad Kamba, kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan pada 23 September 1958. Pria yang akrab disapa Kamba ini merupakan dosen Tasawuf pada Jurusan Tasawuf Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung sejak 1998 hingga sekarang dan ahli Tasawuf dengan menjadi Ketua Jurusan TP periode 1998-2000. Selama menjadi tenaga pengajar di Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung sejak tahun 1998, Kamba pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan TP periode 1998-2000 dan Sekretaris Pusat Pengembangan Studi Luar Negeri IAIN SGD tahun 1998.
Kamba menempuh pendidikan S1, S2, dan S3 dari Universitas Al Azhar Cairo. Beliau mengambil jurusan Aqidah dan Filsafat. Selama ini sejumlah jabatan pernah diembannya seperti Direktur Program Dirasat Islamiyah kerjasama Universitas al-Azhar Mesir-IAIN Jakarta di Jakarta tahun 1999, Kabag TU Pimpinan pada Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Agama di Jakarta tahun 2000. Selain itu Kamba menjabat Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Cairo dari tahun 2001 sampai 2004, Konsul/Atase Haji Konsulat Jenderal RI di Jeddah dari tahun 2005 sampai 2009, anggota Tim Penguji Seleksi Calon Non Beasiswa ke Universitas al Azhar Mesir di Jakarta tahun 2010, Anggota Delegasi RI pada Dialog Lintas Agama RI-Libanon II di Malang, Jawa Timur tahun 2011, anggota Badan Wakaf Indonesia di Jakarta tahun 2011 dan anggota Tim Penyusunan Peraturan Menteri Agama Tentang Pelaksanaan Wakaf Benda Tidak Bergerak dan Benda Bergerak Selain Uang di Kemenag Jakarta tahun 2011, serta Ketua Divisi Luar Negeri di Badan Wakaf Indonesia (BWI) tahun 2011 dan Anggota Bidang Kerjasama Luar Negeri di Majlis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2011.
Selain ahli tasawuf Nursamad Kamba dikenal sebagai penulis. Karyanya antara lain Fatawa Majlis al Ulama al Indunisi (Terjemah Indonesia-Arab) terbitan CENSIS tahun 1996, Universitas al Azhar: Problem Modernisasi Pendidikan Islam terbitan PERTA tahun 1997, Al Shirath al Wasath terbitan CENSIS tahun 1997, Abdul Karim Amrullah wa Atsaruhu fi al-Harakat al-Tajdidiyah al-Islamiyah bi Minangkabau terbitan CENSIS tahun 1999, Al Sirah al Nabawiyah (Terjemah Arab-Indonesia) terbitan Adigna Media Utama tahun 1999, Syabakat al Ulama (Terjemah Indonesia-Arab) terbitan CENSIS tahun 1999, Al Muhammadiyah wa Nahdlatul Ulama fie Nazhri al Ulama bi al Syarq al Awsath terbitan Mimbar Studi tahun 1999, dan Islam Sufistik (Terjemah Arab-Indonesia) terbitan Mizan tahun 2001.
Berkat keuletan, Kamba pernah meraih penghargaan dari PT Asuransi Jiwasraya/ UNHAS tahun 1990, KBRI Cairo tahun 1993, PPMI Mesir tahun 2004, Departemen Luar Negeri RI tahun 2005 dan HIMA-J TAPSI tahun 2010. Kini, Kamba telah pergi. Kepergian Nursamad Kamba diiringi dengan #maiyahberduka.(dtk)