DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku tak akan menghadiri sidang Majelis Kehormatan (MK) DPP terkait isu 'PKI dimainkan kadrun' yang akan digelar hari ini. Poyuono mengatakan tetap pada pendiriannya.
"Tidak akan pernah saya menghadiri sidang MK itu. Sebab, saya tetap pada pendirian saya. Saya menyatakan PKI bangkit itu isu bohong, dibuat oleh kadrun-kadrun dan para pengacau negara yang tujuannya untuk mendelegitimasi dan memakzulkan Jokowi," kata Poyuono kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).
Pendirian Poyuono, yakni rekaman video yang beredar soal 'PKI dimainkan kadrun', bahwa dia tak bawa membawa nama Gerindra. Puyono mengatakan dia membawa nama pimpinan buruh.
"Jelas-jelas dalam wawancara saya dan Rudi Kamri itu di kantor FSP BUMN Bersatu dilatarbelakangi bendera FSP BUMN Bersatu. Jelas saya katakan kepada penanya saya ketika menanyakan apakah dukungan Mas Arief kepada Jokowi karena Mas Arief orang Gerindra dan Waketum Gerindra," ujar Poyuono.
"Jawab saya adalah saya tidak ada urusan dengan Gerindra. Saya di sini pimpinan buruh, yang akan melawan siapa pun yang akan memakzulkan Jokowi," sambungnya.
Lebih lanjut Poyuono menyinggung soal sikap kesatria yang pantang mundur. Dia menegaskan dan meminta maaf tak bisa menghadiri sidang MK DPP Gerindra.
"Tak ada yang lebih baik bagi seorang kesatria selain maju berperang demi menjalankan kewajiban. Maaf, saya tidak akan hadir di MK. Jadi rawe-rawe rantas malang-malang putung. Saya tidak akan hadir. Monggo saja," imbuhnya.
Sebelumnya, sidang terhadap Arief Poyuono atas pernyataan 'PKI dimainkan kadrun'--saat menjawab pertanyaan tentang isu kebangkitan PKI--digelar hari ini. Sidang ini digelar MK DPP Partai Gerindra.
"Sidang Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra dalam perkara dengan teradu Saudara Arief Poyuono akan digelar hari ini dengan protokol anti-penularan COVID-19," kata Pimpinan Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, Selasa (23/6).
Habiburokhman menyebut sebagian anggota Majelis Kehormatan Gerindra akan hadir secara fisik di DPP, lainnya virtual. Habiburokhman akan mengikuti sidang secara virtual dari Gedung DPR RI.
"Karena ini perkara sedang berjalan kami tidak boleh memberikan keterangan tentang substansi perkara," sebut anggota Komisi III DPR itu. []