DEMOKRASI.CO.ID - Politisi PKS, M. Nasir Djamil menyampaikan keraguannya terhadap isu kudeta terhadap Presiden Joko Widodo dari dalam.
Menurutnya, orang-orang di pemerintahan tidak akan berani memakzulkan Presiden Joko Widodo.
"Emang berani di faksi pemerintah itu ada yang mau memakzulkan Presiden? Apakah berani mereka melakukan itu? Saya melihat mereka enggak berani, Perppu 1/2020 saja mereka enggak berani menolak, masa mau bicara memakzulkan. Kira-kira begitu," ujar Nasir Djamil, Senin (8/6).
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS ini menyatakan, suara hati partai koalisi pemerintah banyak yang tidak sepakat dengan sejumlah kebijakan Presiden Jokowi. Namun, mereka tidak berani menolak kebijakan tersebut apalagi sampai memakzulkan presiden.
"Jadi perppu saja yang jelas-jelas dalam pandangan kami berpotensi melanggar konstitusi, faksi itu kubu-kubu itu di pemerintahan, untuk menolaknya (tidak berani), apalagi ingin mamakzulkan. Saya justru menilai mana punya keberanian mereka untuk memakzulkan presiden Jokowi," terang Nasir Djamil kepada redaksi.
Muncul isu akan ada pemakzulan Presiden Joko Widodo yang diinisiasi oleh kubu pemerintah itu sendiri karena kebijakan ngawur di tengah pandemik Covid-19. Isu itu menguat setelah sejumlah pengamat politik lantang membicarakan hal tersebut.
Terlebih adanya survei dari Indikator Politik Indonesia yang menyebutkan mayoritas masyarakat Indonesia menilai Presiden Joko Widodo ini memiliki kinerja buruk. (*)