logo
×

Minggu, 14 Juni 2020

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 38.277 Kasus Positif Corona Per 14 Juni

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 38.277 Kasus Positif Corona Per 14 Juni

DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah kembali mengumumkan data terbaru kasus Corona (COVID-19) di Tanah Air. Pada hari ini, tercatat ada 38.277 kasus positif, 14.531 orang sembuh, dan 2.134 orang meninggal dunia.

"Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 18.760 spesimen. Dari jumlah pemeriksaan ini kita dapatkan kasus baru konfirmasi COVID-19 857 orang sehingga totalnya menjadi 38.277 orang," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Minggu (14/6/2020).

Sementara itu, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat serta memenuhi gizi seimbang. Ia mengingatkan pentingnya masyarakat memakan buah dan sayur yang mengandung vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh supaya tidak mudah tertular.

"Pengakuan ini juga diperkuat oleh para ahli gizi yang bekerja di Wisma Atlet kemayoran bahwa asupan gizi, seperti protein karbohidrat, mikronutrien, vitamin, air putih, dan juga gizi seimbang lainnya, merupakan menu harian yang disiapkan untuk para pasien dalam menjalani perawatan dan sampai kemarin tanggal 13 Juni 2020 sudah ada 2.776 pasien yang sembuh dan dapat kembali pulang ke rumah bertemu keluarga mereka masing-masing dan produktif kembali," kata dr Reisa.

Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto dan dr Reisa Broto Asmoro:

dr Reisa Broto Asmoro

Selamat sore saudara saudari dalam fase kebiasaan baru ini harus diingat virus Corona masih ada di sekitar kita, maka cara cara pencegahan yang disebut sebagai protokol kesehatan perlu disiplin dilakukan. Kebiasaan rutin seperti mencuci tangan dengan air sabun dan air mengalir sekurang kurangnya 20 detik, menjaga jarak paling tidak 1 meter menggunakan masker saat keluar rumah harus terus kita lakukan sehingga nanti kita akan terbiasa, membudaya dan akan kita lakukan sehari-hari setidaknya sampai vaksin COVID-19 ditemukan.

Selain tiga jurus jitu yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia WHO tersebut, daya tahan tubuh kita juga harus dioptimalkan. Saat ini belum ada obat resmi yang diresmikan dan dapat mengobati COVID-19. Namun sudah lebih 10.000 saudara kita yang sembuh dari penyakit baru ini. Pengakuan dari mereka para pasien yang sembuh atau survivor COVID-19 mempertahankan porsi dan juga gizi seimbang sangat membantu mereka meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pengakuan ini juga diperkuat oleh para ahli gizi yang bekerja di Wisma Atlet Kemayoran bahwa asupan gizi, seperti protein karbohidrat, mikronutrien, vitamin, air putih dan juga gizi seimbang lainnya, merupakan menu harian yang disiapkan untuk para pasien dalam menjalani perawatan dan sampai kemarin tanggal 13 Juni 2020 sudah ada 2.776 pasien yang sembuh dan dapat kembali pulang ke rumah bertemu keluarga mereka masing-masing dan produktif kembali.

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan panduan gizi seimbang pada masa COVID-19 ini yang isinya panduan gizi imbang yang baik seperti prinsip isi piringku. Pertama makan makanan bergizi seimbang adalah makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung sumber karbohidrat, jenisnya bermacam macam seperti nasi, jagung, kentang dan umbi-umbian dan jangan lupa ada juga sagu, sagu tinggi kandungan karbohidrat dan sangat baik untuk menggantikan energi kita yang hilang. Saudara saudara kita yang ada di Indonesia timur sudah mencontohkan konsumsi karbohidrat jenis ini. Kedua, sumber protein yang baik itu adalah hewani ataupun nabati seperti tempe dan kacang-kacangan, daging, telur, ayam, ikan dan lainnya juga tidak kalah penting karena mereka dapat membantu agar kita bisa meningkatkan kinerja sistem daya tahan tubuh kita.
Kemudian ada sayuran dan buah-buahan yang merupakan sumber vitamin dan mineral dan juga serat terutama sayur dan buah buahan yang bewarna-warni mereka banyak sekali mengandung vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan dan vitamin yang direkomendasikan dalam masa pandemi seperti ini adalah vitamin A, vitamin C, vitamin D, E, dan juga konsumsi mineral seperti zinc, selenium, magnesium, dan zat besi sangatlah penting. Hal ini harus diperhatikan karena sayuran dan buah itu sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk meningkatkan imunitas di kala masa pandemi seperti ini. Kemudian selain itu sesuai panduan ingat untuk selalu mengonsumsi air minum sebanyak 8 gelas per hari, jangan sampai kita kekurangan cairan dan mineral terutama di musim panas selalu bawalah tempat minum ke manapun kita pergi.

Sesuai dengan rekomendasi pemerintah UNICEF juga memperkenalkan 5 tips makan sehat bagi anak anak Indonesia, yang kalau misalnya dikonsumsi secara teratur dan seimbang tentu akan membantu gizi mereka. Yang kedua UNICEF juga telah menyarankan perbanyak kudapan seperti buah dan sayur, snacking sehat seperti buah itu harus di konsumsi tiap harinya. Kemudian ketiga, kurangi konsumsi makanan yang tinggi gula, garam dan lemak terutama makanan yang ultra proses atau makanan kemasan dan mengandung pengawet. Keempat pastikan bahwa anak anak mengkonsumsi banyak air mineral dan kurangi minuman yang mengandung banyak gulanya. Kemudian jangan lupa melakukan aktivitas fisik yang tentunya kalau anak anak lebih senang bersama dengan keluarga. Tips hidup sehat di atas dapat membantu kita meningkatkan kesehatan dan tentunya akan lebih baik lagi kalau dikombinasi dengan istirahat yang teratur dan tidur yang cukup terutama tidur yang berkualitas di malam hari.

Olahraga dan aktivitas fisik yang teratur itu juga penting dan tentunya disesuaikan dengan kondisi fisik masing masing individu. Kalau kita berolahraga secara rutin dan teratur ini akan mengoptimalkan daya tahan tubuh kita juga. Olahraga juga dapat menurunkan hormon stres sehingga memberikan kekuatan tambahan pada sistem kekebalan tubuh kita. Bagi saudara saudari yang besok sudah terpaksa untuk bekerja ke luar rumah sebaiknya selalu membawa makanan dengan gizi seimbang dan terjamin kebersihannya dan kalau misalnya hendak beli di luar selalu perhatikan kebersihan dari sisi penjualnya dan maupun lokasinya karena lingkungan rumah makan itu harus benar benar bersih terutama peralatan masaknya, kebersihan dapur dan para pramusaji.

Kalau bisa manfaatkan pilihan pesanan untuk dibawa pergi atau take away, untuk disarankan juga semuanya harus membawa tempat makan atau tempat minum dan juga peralatan sendiri seperti sendok dan garpu dari rumah. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan tangan sebelum mengkonsumsi makanan yaitu dengan mencuci tangan yang baik dan benar, menggunakan air dengan sabun atau kalau tidak ada menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70 persen. Panduan kesehatan ini sebenarnya sudah lama digaungkan dan tidak asing lagi di telinga kita tapi kini ini adalah saatnya untuk benar benar mempraktikannya dalam keseharian kita, inilah yang kita sebut sebagai adaptasi kebiasaan baru. Sekarang saya akan mempersilakan dr Achmad Yurianto untuk menyampaikan kinerja data hari ini.

dr Achmad Yurianto:

Terima kasih dr Reisa, selamat sore rekan rekan sekalian. Sebelum kami menyampaikan tentang update data tanggal 14 Juni 2020 pukul 12.00, ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan kembali sebenarnya ini adalah penekanan dari apa yang kami sampaikan di beberapa hari yang lalu. Yang pertama terkait dengan physical distancing, menjaga jarak, ada hal hal yang khusus yang harus kita perhatikan sejalan dengan kita akan segera melakukan kegiatan adaptasi kebiasaan baru agar kita produktif maka ada beberapa hal yang menjadi perhatian kita bersama khususnya untuk saudara saudara yang berada di Jabodetabek. Kita tahu bahwa setiap hari pada hari kerja banyak sekali saudara saudara kita yang harus menggunakan fasilitas kendaraan umum untuk menuju tempat kerjanya.

Data yang kita dapatkan pada satu moda transportasi saja misalnya KRL kita melihat bahwa lebih dari 75 persen penumpang KRL ini adalah para pekerja, baik ASN maupun pegawai BUMN, maupun pegawai swasta dan kalau kita perhatikan pergerakannya hampir 40 persen mereka bergerak bersama sama di sekitar jam 05.30 sampai dengan 06.30. Ini lah yang kemudian akan sulit untuk kita bisa mempertahankan tentang physical distancing. Karena kapasitas yang dimiliki oleh moda transportasi tersebut yaitu KRL sudah maksimal disiapkan. Oleh karena itu akan menjadi sulit dan sangat beresiko manakala secara bersamaan sejumlah rekan kita yang harus bekerja bersama-sama pada jam yang hampir sama menuju ke tempat pekerjaan.

Ini yang menjadi salah satu dasar mengapa Gugus Tugas COVID-19 pusat kemudian mengeluarkan surat edaran 8 tahun 2020 tentang pengaturan jam kerja pada adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman dari COVID-19 di wilayah Jabodetabek. Di dalam surat edaran tersebut akan dibagi menjadi 2 tahapan awal mulai kerja dan tentu akan berimplikasi pada akhir jam kerja. Untuk gelombang pertama kita berharap bahwa seluruh institusi yang memperkerjakan ASN, BUMN, maupun swasta akan menggunakan dua tahapan.

Tahapan pertama atau gelombang pertama akan memulai pekerjaan mulai pukul 07.00 sampai 07.30 WIB, diharapkan dengan 8 jam kerja maka akan mengakhiri pekerjaannya di 15.00-15.30. Sementara gelombang yang kedua diharapkan akan mulai bekerja pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 10.30, sehingga diharapkan akan mengakhiri jam kerja pada 18.00 dan 18.30. Upaya ini ditujukan agar kemudian terjadi keseimbangan antara kapasitas moda transportasi umum dengan jumlah penumpang, agar protokol kesehatan khususnya terkait dengan physical distancing betul betul bisa dijamin. Pembagian ini tentunya tidak akan menghilangkan kebijakan yang kita harapkan diberikan oleh semua institusi baik itu institusi pemerintah, BUMN, maupun swasta untuk tetap mempekerjakan dari rumah untuk pegawainya yang memiliki resiko tinggi terpapar dan berdampak jelek kepada yang bersangkutan dari COVID-19 misalnya pada pekerja atau pegawai yang memiliki penyakit penyakit komorbid. Pegawai atau pekerja dengan hipertensi misalnya, pegawai atau pekerja dengan diabetes, dengan kelainan penyakit paru obstruksi menahun diharapkan masih tetap bisa diberi kebijakan untuk bekerja dari rumah. Ini penting karena kelompok kelompok inilah yang rentan.

Demikian juga untuk pekerja yang sudah lanjut usia diharapkan juga masih bekerja dari rumah karena ini lah upaya yang harus kita lakukan agar penularan di sarana fasilitas umum bisa kita atasi. Kita tidak hanya bicara tentang keberadaan penumpang di dalam kereta namun ada proses perjalanan dari rumah menuju ke stasiun, proses menunggu di stasiun dan demikian sebaliknya dari stasiun menuju ke tempat pekerjaan dan seterusnya, ini betul betul harus kita atur volumenya sehingga physical distancing bisa dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Kita akan memulai ini mulai besok sehingga kita harapkan bahwa kita lebih maksimal lagi untuk mengendalikan penularan COVID-19 ini dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih baik, secara konsisten baik pada sisi fasilitas yang tersedia maupun pada sisi masyarakat yang menggunakan fasilitas itu, keseimbangan ini harus kita laksanakan dan kita membutuhkan kerjasama dan partisipasi semuanya.

Saudara saudara hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 18.760 spesimen. Dari jumlah pemeriksaan ini kita dapatkan kasus baru konfirmasi COVID-19 857 orang sehingga totalnya menjadi 38.277 orang. Namun angka ini tentunya tidak tersebar merata di seluruh tanah air. Kalau kita perhatikan dari data yang kita miliki maka peningkatan tertinggi kita dapatkan di Jawa Timur dengan penambahan 196 orang, dan ada laporan sembuh 75 orang. Kemudian Sulawesi Selatan 133 orang konfirmasi positif kasus baru dan 36 sembuh. DKI Jakarta 117 kasus konfirmasi baru dan melaporkan 249 orang sembuh. Kemudian Jawa Tengah 113 pasien konfirmasi positif yang baru dan 20 sembuh. Kalimantan Selatan 70 kasus baru dan 30 kasus sembuh.

Saudara saudara 22 provinsi hari ini melaporkan angka kasus baru di bawah 10, ada 6 provinsi yang sama sekali tidak dilaporkan atau tidak ditemukan ada kasus baru. Kalau kita perhatikan lebih detail lagi peningkatan kasus ini disebabkan karena semakin agresifnya tracing yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan setempat. Kajian kontak erat dari kasus positif yang dirawat yang kemudian dilakukan tracing dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan, dengan testing maupun dengan PCR maupun dengan menggunakan TCM ini lah yang memberikan gambaran yang demikian tinggi.

Kita berharap bahwa ini juga merupakan upaya untuk kemudian melakukan isolasi ketat dari kasus kasus positif sehingga tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat. Total kasus sembuh yang kita dapatkan hari ini adalah 755 orang sehingga totalnya menjadi 14.531 orang. Meninggal 43 orang sehingga totalnya menjadi 2.134 orang. Lebih 430 kabupaten kota telah terdampak di 34 Provinsi dan kita masih melakukan pemantauan terhadap 41.639 orang ODP dan kemudian masih melakukan pengawasan ketat terhadap 13.574 orang kasus PDP.

Saudara saudara ini beberapa hal yang harus kita cermati betul, upaya yang kita lakukan untuk secara agresif melakukan tracing penelusuran dari kasus konfirmasi positif yang kita dapatkan, disertai dengan upaya untuk melakukan testing yaitu pemeriksaan laboratorium terhadap kasus yang ditemukan secara masif ini memberikan gambaran bahwa kita secara bersungguh sungguh untuk berupaya menghentikan sebaran ini. Kita tahu bahwa wilayah negara kita wilayah tanah air kita memiliki resiko epidemologi yang tidak sama karena kita pahami bahwa faktor pembawa penyakit ini adalah manusia oleh karena itu mobilitas manusia dalam kepentingan sosialnya pada semua wilayah di tanah air tentunya tidak sama sebagai contoh kita akan gambarkan betapa upaya kita untuk tracing tidak bisa diabaikan, dan tidak bisa dianggap lebih jelek dibanding dengan negara lain semisal Jakarta kita sudah melakukan pemeriksaan 17.954 tes per 1 juta penduduk.

Kalau kemudian kita bandingkan ini dengan negara yang lain misalnya dengan Jepang, Jepang hanya melakukan 2.626 tes per 1 juta penduduk, Vietnam 2.826 tes per 1 juta penduduk, Filipina 4.419 per 1 juta penduduk, Thailand 6.708 tes per 1 juta penduduk. Memang kalau dibandingkan dengan Korea Selatan yang mencapai 21.353 tes per 1 juta penduduk kita masih berada di bawahnya. Namun sekali lagi ini adalah gambaran dari masifnya pemeriksaan yang kita lakukan sebagai tindak lanjut dari agresifnya kita melakukan kontak tracing. Sudah barang tentu ini akan kita lanjutkan dengan bagaimana melakukan isolasi secara baik dan kemudian melakukan perawatan dan pemberian terapi yang secara baik yang kemudian bisa kita lihat bahwa perkembangan kasus sembuh pun sangat menggembirakan dengan laju yang cukup besar. Saudara saudara ini lah beberapa hal yang bisa kita pahami di dalam kaitan dengan penanganan COVID-19 di tanah air kita. Sekali lagi kami meminta COVID-19 masalah kita bersama bukan hanya masalah pemerintah, tapi masalah semuanya dan ini lah bencana nasional dan ini lah yang harus kita hadapi secara bersama sama secara bergotong royong tidak terputus oleh karena itu keberhasilan ini adalah keberhasilan kita karena kita yakin betul bahwa kita mampu menanganinya ini , kita pasti mampu menangani permasalahan ini. Selamat sore dan terima kasih.(dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: