logo
×

Rabu, 17 Juni 2020

Permintaan Khusus Eks Ketua KPK Ke Penegak Hukum, Bongkar Aktor Intelektual Penyiram Air Keras Novel

Permintaan Khusus Eks Ketua KPK Ke Penegak Hukum, Bongkar Aktor Intelektual Penyiram Air Keras Novel

DEMOKRASI.CO.ID - Eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, meminta penegak hukum membongkar aktor intelektual di balik aksi teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Abraham Samad sepakat dengan pernyataan Novel di akun Twitternya yang menyatakan tidak yakin kedua orang terdakwa, Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis, sebagai pelakunya.

"Saya kira apa yang disampaikan Novel di Twitternya patut menjadi perhatian kita semua, bahkan penegak hukum," ujar Abraham Samad saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/6).

Bahkan Abraham Samad juga senada dengan Novel yang melihat proses hukum dari kasus penyiraman air keras yang dialaminya adalah mengada-ngada.

"Karena yang mengalami kan Novel, dia yang tahu. Maka apa yang dia tulis, apa yang dia sampaikan kepada masyarakat itu sesuatu yang betul. Karena dia yang paling tahu, dia bisa mengkalkulasi, dia bisa menganalisis siapa-siapa pelakunya," imbuhnya.

Oleh karena itu, Abraham Samad meminta penegak hukum bisa menjadikan setiap kesaksian Novel sebagai materi penyelidikan kasus. Utamanya untuk membongkar aktor intelektual dari kasus ini.

"Jadi seharusnya penegak hukum bisa mendengar apa yang disampaikan Novel itu untuk melakukan investigasi lebih jauh. Makanya saya bilang yang terpenting dari kasus ini harus segera mengungkap dan menemukan aktor intelektualnya," demikian Abraham Samad menutup.

Sebelumnya, Novel Baswedan menyampaikan komentarnya atas tuntutan hukum yang disampaikan JPU kepada dua orang terdakwa penyiram air keras, Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis, melalui akun Twitternya, @nazaqistsha, Senin (15/6) pukul 21.03 WIB.

Dalam cuitannya tersebut, Novel mengaku tidak yakin dengan proses hukum yang berjalan dengan mengadili dua orang terdakwa yang disebut sebagai pelaku penyiram air keras.

Dalam cuitan yang sama, Novel menjelaskan, dirinya telah bertanya kepada Penyidik dan Jaksa yang menangani kasus tersebut. Namun jawaban dari mereka tidak bisa membuktikan bahwa Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis adalah pelakunya.

Masih di cuitan yang sama, Novel juga berujar bahwa ia juga bertanya kepada saksi mata saat dirinya disiram air keras. Hasilnya, para saksi mengatakan bahwa dua orang tersebut bukan pelakunya.

Maka dari itu Novel meminta Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis dibebaskan. Sementara bagi penegak hukum, ia meminta agar aktor intelektual dari teror terhadap dirinya diungkap.

Ketika saya tanya penyidik dan jaksanya mereka tidak ada yang bisa jelaskan kaitan pelaku dengan bukti. Ketika saya tanya saksi-saksi yang melihat pelaku, dibilang bukan itu pelakunya. Apalagi dalangnya? Sudah dibebaskan saja daripada mengada-ngada," tegas Novel Baswesan. (Rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: