logo
×

Selasa, 16 Juni 2020

Nyali China Tak Ciut Meski Amerika Kirim 3 Kapal Induk ke Pasifik

Nyali China Tak Ciut Meski Amerika Kirim 3 Kapal Induk ke Pasifik

DEMOKRASI.CO.ID - Gerah dengan kampanye Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Laut China Selatan, Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), mengerahkan tiga kapal induknya ke perairan tersebut. Meski demikian, China tetap dianggap lebih unggul jika sampai konfrontasi fisik terjadi di wilayah sengketa itu.

Menurut data yang dikutip dari Naval News, Angkatan Laut Amerika Serikat mengerahkan dua kapal induknya yakni, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan. USS Nimitz disebut sudah berangkat dari Pangkalan Angkatan Laut San Diego, California, pekan lalu.

Sementara itu, USS Ronald Reagan juga sudah bertolak menuju Samudera Pasifik dari Pelabuhan Yosuka, Jepang, di hari yang sama. Satu kapal induk lainnya, USS Theodore Roosevelt, juga dikirim dari Pangkalan Andersen di Guam.

Selain ketiga kapal induk, armada laut AS juga diperkuat oleh tiga kapal perang, USS Princeton (CG 59), USS Sterett (DDG 104), dan USS Ralph Johnson (DDG 114). Pengerahan sejumlah armada tempur laut tak lain adalah untuk mencegah militer China kembali menebar ancaman di Laut China Selatan.

Akan tetapi, seorang pengamat militer laut China, Li Jie, memprediksi bahwa China takkan gentar dengan pengerahan armada laut AS. Dalam wawancaranya dengan The Global Times, Li yakin dengan artileri yang dimiliki Tentara Pembebasan Rakyat, China akan mampu menghalau kekuatan laut AS.

Alasan Li memberikan prediksinya, tak lain adalah sejumlah senjata canggih yang dipunyai China. Dua diantara senjata itu adalah rudal balistik jarak menengah, DF-21D dan DF-26.

Selain dirancang untuk menenggelamkan kapal induk AS, dua rudal balistik jarak menengah ini juga memiliki keunggulan lainnya. DF-26 misalnya, dengan daya jangkauannya, rudal balistik jarak menengah ini disebut mampu mencapai Guam, yang notabene terletak Pangkalan Andersen milik AS. []
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: