DEMOKRASI.CO.ID - Sampai kapan pun komunis dan turunnya di Indonesia akan dendam terhadap umat Islam dan Katolik.
Mereka tidak akan rela umat Islam dan Katolik menjadi pemimpin.
Jadi, siapa pun pemimpin yang keturunan komunis, kaum Islam dan Katolik pasti dikucilkan dari politik atau tidak dikasih jabatan.
Demikian disampaikan aktivis HAM, Natalius Pigai lewat postingan di akun Twitter @NataliusPigai2 dan kepada RMOL, Rabu (24/6).
"Tokoh utama Gereja Katolik di balik runtuhnya komunisme dunia. Jika di dunia Katolik dibenci, maka di Indonesia umat Islam dan Katolik itu musuh utama komunis," tulis Natalius Pigai dengan menyertakan foto Santo Paus Yohanes Paulus II.
Jelas Natalius Pigai, di Indonesia, mereka dendam peristiwa pasca G30/S di Jawa (Islam) dan Flores (Katolik). Karena peristiwa 1965 itu, umat Islam dan Katolik yang membantai komunis.
"Jadi, pemimpin aliran komunis berkuasa, kedua ini (umat Islam dan Katolik) pasti tergeser," tutup mantan Komisioner Komnas HAM itu.
Banyak tokoh bangsa dan ormas keagamaan yang menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). RUU ini dikhawatirkan menjadi pintu masuk kebangkitan komunisme. []