DEMOKRASI.CO.ID - Kepala Staf Presiden Moeldoko menyatakan kecenderungan kasus positif Covid-19 yang mulai berkurang di sejumlah wilayah, termasuk Sumatera Barat. Menurut Moeldoko, tak lepas dari penerapan pola hidup sehat berbasis kearifan lokal. Salah satunya adalah wudu sebelum salat dan menutup hidung saat bersin.
"Kasus Covid-19 di Sumbar terkendali karena menerapkan local wisdom, pola hidup sehat berbasis kearifan lokal. Warga yang sebagian besar muslim di Sumbar tanpa disadari berwudu membersihkan diri sehari setidaknya lima kali," ujar Moeldoko dalam webinar tentang 'Kesiapan Nagari/Desa Menuju Era New Normal dalam Pandemic Covid-19' dikutip dari keterangan tertulis KSP, Jumat (5/6).
Data per 5 Juni 2020, kasus positif Covid-19 di Sumbar sebanyak 607 atau hanya bertambah 13 kasus dari sehari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 333 di antaranya sembuh dan 27 meninggal dunia.
Mantan Panglima TNI itu menambahkan masyarakat Sumbar juga berupaya meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi tanaman lokal seperti jahe, kunyit, dan lainnya.
Pun, Moeldoko meyakini penurunan kasus di Sumbar terjadi karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Masyarakat semakin sadar menegakkan protokol kesehatan sehingga angka penularan di beberapa wilayah berkurang," ucapnya.
Meski demikian, Moeldoko mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dengan penyebaran Covid-19. Walaupun jumlah kasus mulai menurun, jika tak dikontrol dengan baik maka kasusnya dapat kembali meningkat.
"Selama vaksin belum ditemukan, zona hijau bisa kembali kuning. Karena itu protokol kesehatan terus diperhatikan," jelas Moeldoko.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah fokus mempersiapkan tatanan hidup baru atau new normal di berbagai wilayah. Ia mengatakan pemerintah akan memperinci pola hidup baru di sektor usaha, pendidikan, dan tempat ibadah.
Pemerintah juga tetap akan berhati-hati dalam menangani kasus Covid-19. Selain itu Moeldoko meminta keterlibatan pimpinan daerah maupun tokoh agama untuk menyampaikan tentang pola hidup baru tersebut.
"Mereka dapat mengomunikasikan secara efektif mengenai pola hidup baru dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan sehingga situasi semakin membaik," ucap Moeldoko. (*)