logo
×

Selasa, 23 Juni 2020

Menteri ESDM Hapus Program untuk Rakyat Kecil, DPR: Bapak Permalukan Kami

Menteri ESDM Hapus Program untuk Rakyat Kecil, DPR: Bapak Permalukan Kami

DEMOKRASI.CO.ID - Komisi VII DPR, Andi Yuliani Paris, mempertanyakan alasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menghapus program yang menyasar masyarakat kecil, seperti petani dan nelayan. Penghapusan program itu tertuang dalam kebijakan refocusing anggaran Tahun 2020 akibat dampak pandemi Covid-19.

“Ini semata untuk mengingatkan Pak Menteri bahwa kesepakatan tersebut menjadi perjuangan yang kami janjikan kepada masyarakat. Tapi kemudian bapak menghapus seluruh program untuk rakyat secara sepihak. Apa bapak pernah dipernah dipetemukan di depan masyarakat banyak? Terus terang dengan menghapus secara sepihak program-program untuk rakyat itu, artinya sama denga bapak mempermalukan kami, DPR, di depan masyarakat luas, terutama konsituen kami,” kaya Yuliani dalam rapat kerja Komisi VII dengan Kementerian ESDM di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/6).

Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR sebelumnya sepakat membangun Jaringan Gas (Jargas) sebanyak 266.070 Sambungan Rumah (SR). Namun yang lebih memprihatinkan lagi, ada tiga program untuk masyrakat kecil yang dihapus dalam kebijakan refocusing.

Program itu adalah Koncerter Kit (Konkit) untuk nelayan yang telah disepakati 40 ribu paket untuk dibagikan, Konki untuk petani sebanyak 10 ribua paket, dan konvensi minyak tanah ke elpiji 3 Kg yang rencananya dibagikan 526.616 paket. Semua itu mengalami refocusing anggaran, ditiadakan alias dihapus secara sepihak oleh Kementerian ESDM.

“Yang saya herankan mengapa anggaran program untuk rakyat kecil yang dihapus dan mengalami pemotongan. Sementara anggaran belanja barang meliputi perjalanan dinas, biaya rapat, honorarium, belanja nonoperasional lainnya hanya mengalami penurunan sekitar 10 persen saja,” ucap Yuliana. (*)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: