DEMOKRASI.CO.ID - Peringatan Hari Kemenangan (Victory Day) ke-75 digelar pemerintah Rusia di Lapangan Merah, Moskow, Rabu 24 Juni 2020. Dalam kesempatan ini, Vladimir Putin beserta seluruh jajaran Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, memamerkan sejumlah senjata barunya.
Victory Day ke-75 merupakan peringatan mengenang kemenangan pasukan Uni Soviet di Perang Patriotik Raya atas pasukan Nazi Jerman, pada 9 Mei 1945. Acara parade militer ini akhirnya digelar, setelah sempat tertunda lebih dari sebulan lantaran wabah Virus Corona (COVID-19) yang mengguncang dunia.
Sejumlah artileri berat dan senjata pemusnah massal dipamerkan Rusia dalam parade militer ini. Beberapa diantaranya adalah dua tank tempur baru T-14 Armata dan tank T-90M.
Dalam parade militer ini Rusia juga memamerkan dua senjata sistem pertahanan udara, Pantsir S-1 dan S-400 Triumf.
Selain itu, Rusia juga memamerkan senjata pemusnah massal, rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-24 Yars. Rudal nuklir ini jadi sorotan utama dalam parade militer kali ini.
Menurut laporan Army Recognition yang dikutip VIVA Militer, rudal balistik RS-24 Yars adalah salah satu senjata paling mematikan Rusia. Dengan berat 46,6 ton, rudal balistik RS-24 Yars mampu membawa 4-6 hulu ledak nuklir dengan kekuatan masing-masing 150 kiloton.
Dengan kata lain, rudal balistik RS-24 memiliki daya ledak mencapai 400-900 kiloton. Senjata nuklir Rusia ini juga mampu mencapai target sejauh 12.000 kilometer, dengan kecepatan maksimal lebih dari 20 Mach, atau mencapai 24.500 kilometer per jam.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita TASS, Rusia juga memamerkan sejumlah peluncur roket, salah satunya adalah BM-30 Smerch. Senjata BM-30 Smerch mampu meluncurkan 12 roket 300mm, yang mampu menjangkau jarak pendek 56 kilometer.[viva]