DEMOKRASI.CO.ID - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak boleh menjadi tempat eksperimen dalam mengelola perusahaan. Aksi coba-coba berpotensi besar untuk gagal dan akan mengakibatkan kepercayaan publik pada BUMN tercoreng.
Begitu tegas politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu yang mengkritik masuknya sejumlah kalangan milenial sebagai petinggi di perusahaan BUMN.
Kritik itu disampaikan langsung Adian Napitupulu dalam forum Satu Meja di Kompas TV, Rabu (24/6). Turut hadir sebagai narasumber dalam acara itu Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
"Ini jadi persoalan, bagaimana mungkin BUMN mengangkat milenial, kemudian petinggi BUMN bilang sedang eksperimen,” tegasnya.
Anggota Komisi VII DPR RI ini mengingatkan bahwa negara sedang dalam keadaan sulit lantaran menghadapi pandemik Covid-19 yang dampaknya sistemik. Untuk itu, uji coba atau eksperimen di tempat yang vital harus dihindari agar dampak tidak menjadi kepanjangan.
“Tolong, ini situasi negara sedang sulit. Saya berharap ini cuma salah kata saja," ujanya.
Kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan jajarannya, Adian Napitupulu meminta agar coba-coba itu dihentikan. Sebab, sebagai kader dari partai pendukung pemerintah, Adian tidak mau kepercayaa publik pada pemerintah merosot.
"Ada uang rakyat ditaruh di situ, ada harapan rakyat di situ, persoalan ekonomi sedang sulit. Jangan katakan ini langkah eksperimen," tegasnya.
"Rakyat bisa hilang kepercayaan. Saya bicara seperti ini agar rakyat tetap percaya dengan pemerintah,” demikian aktivis 98 itu.
Kementerian BUMN sebelumnya mengaku tengah melakukan eksperimen dengan menempatkansumber daya manusia yang dinilai berbakat. Mereka diberi posisi sebagai direksi dan komisaris di beberapa perusahaan pelat merah. Seperti perombakan di PT Telekomunikasi Indonesia dan BNI. (Rmol)