DEMOKRASI.CO.ID - Bentrokan antara militer India dan China di perbatasan Ladakh meledak lagi di tengah ketegangan antara kedua negara dalam beberapa minggu ini. Tiga tentara India tewas dalam bentrokan itu.
China telah mengingatkan India agar tidak mengambil tindakan sepihak atau tindakan yang menimbulkan masalah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menjelaskan bahwa tentara India telah melintasi perbatasan.
"Itu namanya memprovokasi dan menyerang personel China. Menyebabkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua pihak," kata Zhao, seperti dikutip dari AFP, Selasa (16/6).
Beijing belum mengumumkan apakah ada korban di pihak militer China.
Saat ini, tentara India mengatakan pejabat senior militer kedua pihak tengah bertemu untuk meredakan situasi. Pihak India akan segera menggelar jumpa pers untuk memberikan lebih banyak informasi tentang insiden itu.
Selama ini India menuding China menduduki wilayah seluas 38.000 kilometer per segi milik India. Sementara China juga menuduh India melintasi perbatasan dan menyerang serdadu China.
Bentrokan sebelum ini, terjadi pada Mei yang megakibatkan puluhan tentara India dan China terlibat baku hantam di perbatasan kedua negara, menimbulkan tujuh serdadu China dan empat serdadu India mengalami cedera.
Para komandan kedua kubu kemudian berunding untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
Perselisihan perbatasan ini terkadang diwarnai adu dada, saling dorong, serta saling melempar batu, seperti dilaporkan editor BBC South Asia, Anbarasan Ethirajan.
Ketegangan terbaru terjadi di dekat sektor Naku La di Sikkim, lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut di kawasan Himalaya.
Pada 2017 lalu, kedua negara juga bentrok di wilayah tersebut setelah China mencoba memperluas jalan perbatasan melalui dataran tinggi yang disengketakan.
Walaupun kedua negara mengirimkan patroli yang sering memunculkan pertikaian fisik, sejauh ini tidak ada peluru yang ditembakkan ke lokasi perbatasan, dalam empat dekade terakhir.
India telah membangun jalan baru di tempat yang oleh para ahli dikatakan sebagai daerah paling terpencil dan rentan di sepanjang LAC di Ladakh. Dan keputusan India untuk meningkatkan infrastruktur tampaknya membuat marah Beijing. []