logo
×

Selasa, 16 Juni 2020

Klaster Baru Corona di Pasar yang Bikin Ibu Kota China Gusar

Klaster Baru Corona di Pasar yang Bikin Ibu Kota China Gusar

DEMOKRASI.CO.ID - Satu wilayah di ibu kota China, Beijing, dikarantina dengan ketat usai muncul kluster baru Corona di sebuah pasar. Otoritas setempat pun gusar akan potensi gelombang kedua Corona.

Seperti dilansir dari BBC, Senin (15/6/2020) kluster baru Corona muncul setelah ditemukan kasus virus corona pertama di kota itu dalam waktu sekitar 50 hari. Pecahnya wabah ini dikaitkan dengan pasar grosir terbesar di kota itu.

Pasar Xinfadi di distrik Fengtai, barat daya kota Beijing, ditutup pada Sabtu (13/6) dini hari setelah dua orang yang baru-baru ini mengunjungi pasar dilaporkan terkena Covid-19. Tes di pasar kemudian menunjukkan 45 orang membawa virus.

"Sejalan dengan prinsip mengutamakan keselamatan masyarakat dan kesehatan, kami telah menerapkan langkah-langkah karantina untuk pasar Xinfadi dan lingkungan di sekitarnya," kata Chu Junwei, seorang pejabat distrik, dalam rapat pengarahan.

Distrik ini kini dalam "mode darurat masa perang", ia menambahkan. Ratusan polisi militer telah memasuki pasar yang sekarang dikarantina. Jaringan transportasi dan sekolah terdekat telah ditutup.

Pihak berwenang di China tidak yakin bagaimana pasar grosir besar Xinfandi - yang memasok 80% sayuran dan daging di kota Beijing - bisa menjadi sumber wabah virus corona baru.

Sementara itu, seperti dilansir AFP, Senin (15/6/2020), kemunculan cluster baru terkait pasar grosir makanan bernama Xinfadi di Beijing, memicu kewaspadaan baru dan meningkatkan potensi pemberlakuan kembali pembatasan.

Pada Senin (15/6) waktu setempat, Komisi Kesehatan Nasional China (NCH) melaporkan 49 kasus baru dalam sehari. Dari jumlah itu, sekitar 36 kasus di antaranya muncul di Beijing. Total kasus virus Corona di China saat ini mencapai 83.181 kasus, dengan 4.634 kematian.
Sehari sebelumnya, atau pada Minggu (14/6) waktu setempat, NHC melaporkan adanya 57 kasus baru. Sekitar 36 kasus di antaranya -- jumlah yang sama seperti Senin (15/6) -- muncul di Beijing dengan semuanya terkait pasar Xinfadi.

Dengan adanya cluster baru ini, beberapa provinsi di China mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke Beijing sementara waktu. Beberapa otoritas setempat juga menyatakan bahwa orang-orang yang baru datang dari Beijing wajib menjalani karantina.

Di Beijing sendiri, lockdown kembali diberlakukan di sebagian kecil ibu kota China tersebut. Beberapa area yang masih di-lockdown antara lain 11 kompleks permukiman yang terletak dekat pasar Xinfadi, yang menyalurkan sebagian besar produk segar di Beijing.

Pada Minggu (14/6) waktu setempat, otoritas setempat mengungkapkan rencana melakukan tes Corona terhadap 46 ribu orang yang tinggal di area-area sekitar pasar Xinfadi. Sedikitnya 24 tempat tes Corona telah dipersiapkan. Semua orang yang bekerja di pasar Xinfadi diwajibkan menjalani tes Corona.

Sejauh ini, ada 10.881 orang yang telah menjalani tes Corona di area tersebut. "Saya sempat pergi ke pasar Xinfadi jadi saya ingin memastikan bahwa saya tidak terinfeksi," ucap seorang wanita setempat bermarga Guo (32) kepada AFP, saat dia mengantre tes Corona massal di stadion setempat.

"Kami diberitahu bahwa setelah tes ... jika hasilnya positif, kami akan dibawa langsung ke rumah sakit," imbuhnya.(dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: