logo
×

Sabtu, 06 Juni 2020

Kematian Meningkat, Greta Thunberg Sebut Presiden Bolsonaro Gagal Atasi Pandemik

Kematian Meningkat, Greta Thunberg Sebut Presiden Bolsonaro Gagal Atasi Pandemik

DEMOKRASI.CO.ID - Meningkatnya kematian akibat virus corona di Brasil membuat aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, ikut angkat bicara. Ia menyebut Presiden Jail Bolsonaro telah gagal dalam mengatasi pandemik corona di negara penghasil kopi terbesar di dunia tersebut.

"Pemerintah Bolsonaro jelas gagal dalam mengatasi pandemik virus corona seperti yang dilakukan banyak pemerintah lain," ungkap remaja berusia 17 tahun itu dalam konferensi video dengan para wartawan, seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (5/6).

Sementara itu pihak Kepresidenan Brasil menolak mengomentari hal tersebut.
Seperti diketahui, Bolsonaro dengan keras mengkritik langkah-langkah untuk menyetop penyebaran virus corona dengan cara menutup bisnis yang tidak penting dan membuat orang tinggal di rumah. Dia mengatakan jika langkah itu dilakukan, kerusakan ekonomi yang akan terjadi lebih buruk daripada risiko kesehatan itu sendiri.

Pada Kamis (4/6) malam, Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 1.437 kematian akibat virus corona dalam sehari. Yang menjadikan totalnya lebih dari 34.000 dan telah melampaui Italia. Brasil menjadi negara dengan kematian terbanyak ketiga di dunia.

Thunberg berbicara selama peluncuran kampanye penggalangan dana untuk membeli pasokan medis dan menyediakan layanan pengobatan jarak jauh bagi penduduk di hutan hujan Amazon Brazil. Kurangnya layanan kesehatan yang memadai telah membuat wilayah itu hancur akibat wabah.

Thunberg tak hanya mengomentari kegagalan pemerintah Brasil. Ia menyebut pemerintahan di seluruh dunia telah gagal karena banyaknya kematian yang disebabkan oleh virus corona.

“Pemerintah di seluruh dunia, termasuk Brasil, gagal menyelamatkan hidup dan karena itu kami telah melihat banyak kematian yang seharusnya bisa dicegah," kata Thunberg.

Ini bukan kali pertama Thunberg berurusan dengan presiden Bolsonaro. Pada tahun lalu Bolsonaro bahkan menjuluki remaja aktivis lingkungan asal Swedia itu sebagai ‘pirralha’ atau anak nakal. Penyebabnya karena Thunberg menyinggung soal dugaan pembunuhan dua warga suku asli Amazon yang diduga sedang mempertahankan lahan mereka dari pembalakan liar.(rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: