logo
×

Minggu, 28 Juni 2020

Ke BNN, Deddy Corbuzier Ngaku Pengguna Psikotropika

Ke BNN, Deddy Corbuzier Ngaku Pengguna Psikotropika


DEMOKRASI.CO.ID - Tiba-tiba saja Deddy Corbuzier mencuri perhatian lewat pernyataannya dalam podcast miliknya. Ia mengaku memakai psikotropika kala berbincang dengan Deputi Pemberantas BNN (Badan Narkotika Nasional), Irjen Pol Arman Depari.

Dengan santainya, Deddy Corbuzier mengucapkan hal tersebut sambil menyerahkan secarik kertas yang ternyata berisikan keterangan dokter. Ia terang-terangan melapor sebagai pengguna obat yang bukan jenis narkotika tersebut.

"Bang, saya mau lapor, tapi jangan ditangkap. Saya menggunakan psikotropika, bang," ujar Deddy dalam video yang diunggahnya di channel YouTube miliknya pada Sabtu (27/6).

Arman pun menjelaskan penggunaan psikotropika tak dilarang oleh negara, asalkan dalam pantauan dokter dan tidak disalahgunakan. Bahkan psikotropika adalah obat untuk orang-orang dengan keadaan tertentu.

"Narkoba psikotropika itu sebenarnya adalah obat. Untuk orang yang dilanda kecemasan tinggi, rasa ketakutan, tidak percaya diri, dan mengarah ke gangguan psikologis," ujar Arman.

Lantas apakah Deddy Corbuzier juga mengalami gangguan psikologis ataupun rasa ketakutan dan kecemasan yang membuatnya mengonsumsi obat tersebut?

Bapak satu anak itu pun mengakui mengonsumsi obat-obatan tersebut karena kesulitan tidur. Hal itu diakibatkan dari rasa nyeri yang disebabkan cedera bahu yang sempat dialaminya.

"Saya punya bahu ini copot dan nggak bisa sembuh, kecuali dioperasi. Jadi kalau kena AC tiap malam sakit banget. Jadi kadang sulit tidur dan sebagainya. Saya harus menggunakan benzo," ungkap Deddy Corbuzier.

"Salah satu fungsi psikotropika itu menghilangkan rasa sakit," tambah Arman.

Namun, Arman pun mengingatkan Deddy Corbuzier soal penggunaan obat tersebut harus dalam pantauan dokter. Karena kalau salah-salah, lanjutnya, justru malah menyebabkan overdosis.

"Tapi kalau nggak sakit dikasih obat yang takarannya nggak benar, sementara tubuh belum siap, bisa overdosis, karena dikasih obat keras," pungkas Arman. (*)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: