DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mebongkar alasan PDI Perjuangan tak laku di Papua. Menurutnya, PDIP tak profesional dan berwibawa dalam melahirkan kader. Dia bahkan mengaku kecewa dengan kader PDIP yang kerap membuat drama.
"(Saya) Kecewa PDIP 10 tahun pimpin hanya produksi kader pembuat drama, Tidak profesional & berwibawa," katanya melalui akun Twitternya @NataliusPigai2 seperti dikutip law-justice.co, Rabu (10/6/2020).
Apa yang disampaikannya itu berdasarkan fakta yang terjadi di Papua, tempat Pigai berasal. Dia menjelaskan, dari 30 Kabupaten di Wilayah Papua, hanya ada 1 Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati dari PDIP.
"Itu sebabkan di Papua kader PDIP hanya 1 Bupati dari 30 Bupati. PDIP kami tidak pakai & tidak laku," katanya.
Apa yang disampaikan oleh Aktivis Kemanusiaan ini untuk merespon kejadian yang menimpa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga menjadi kader PDIP. Dia ditegur oleh Pangdam Brawijaya karena terlalu banyak membuat drama dalam menangani covid-19.
"Pangdam Brawijaya Tegur Risma: Jangan Banyak Drama. Saya tidak salahkan ibu Risma," kata Pigai.
https://t.co/TrAQOc46tt Pangdam Brawijaya Tegur Risma: Jgn Banyak Drama. Sy tdk salahkan ibu Risma. Kecewa PDIP 10 thn pimpin hy produksi kader pembuat drama, Tdk profesional & berwibawa. Itu sebabkan di Papua kdr PDIP hy 1 Bupati dr 30 Bupati. PDIP kami tdk pake & tdk laku.— NataliusPigai (@NataliusPigai2) June 10, 2020