logo
×

Sabtu, 20 Juni 2020

Hakim kontroversial Asal Iran Ditemukan Tewas di Romania

Hakim kontroversial Asal Iran Ditemukan Tewas di Romania

DEMOKRASI.CO.ID - Hakim asal Iran, Gholamreza Mansouri ditemukan tewas di Romania pada Jumat (19/06/2020). Menyadur Times of Israel, hakim dengan dugaan korupsi ini jatuh dari hotel tempatnya menginap di Bucharest, ibukota Romania.

Kepala Interpol Iran Jenderal Hadi Shirzad mengatakan Mansouri yang berusia 66 tahun 'telah melemparkan dirinya' dari jendela hotel. "investigasi oleh polisi internasional Iran sedang berlangsung," katanya.

Sebelumnya, polisi Romania hanya mengkonfirmasi tentang seorang pria jatuh dari lantai atas di sebuah hotel di Bucharest dan ditemukan tewas pada pukul 14:30 waktu setempat. Mereka tidak mengidentifikasi pria itu.

Mansouri melarikan diri dari Iran tahun lalu setelah pihak berwenang menuduhnya menerima suap nyaris Rp 8 miliar. Ia menghadapi permintaan ekstradisi dari pemerintah Iran dan membantah tuduhan buron.

Tidak jelas kapan Mansouri melakukan perjalanan ke Romania tapi juru bicara pengadilan Iran, Gholamhossein Esmaeili mengatakan pada 13 Juni bahwa Mansouri telah ditangkap di sana dan akan dikembalikan ke Iran dalam waktu dekat.

Dalam sebuah pesan video, ia megaku sedang menjalani perawatan medis dan pandemi virus corona membuatnya tak bisa kembali ke Iran.

Gholamreza Mansouri terkenal karena memerintahkan penangkapan massal pada 20 wartawan pada tahun 2013, menjelang berakhirnya masa jabatan presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Reporter Without Borders edisi Jerman mengajukan pengaduan dengan jaksa federal di Jerman pekan lalu, mendesak agar Mansouri diselidiki atas kasus penangkapan massal ini.

Sebelumnya pada tahun 2012, ia juga membredel surat kabar harian reformis Shargh dan menahan pemimpin redaksinya atas kartun yang diterbitkan. Mansouri menilai kartun itu menghina orang-orang yang berperang dalam perang Iran-Irak.[sc]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: