logo
×

Kamis, 25 Juni 2020

Ditangkap, Desi Nekat Buka Baju di Depan Petugas, Ternyata...

Ditangkap, Desi Nekat Buka Baju di Depan Petugas, Ternyata...

DEMOKRASI.CO.ID - Aparat gabungan dari kepolisian, Satpol PP, dan petugas Dinas Sosial melakukan razia penyakit masyarakat di Gang Pasar Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tengggara Barat (NTB).

Aparat gabungan mendapati beberapa waria sedang duduk di atas meja yang ketika siang hari dipakai pedagang berjualan. Tampil feminim. Berpakaian seksi dan make up menor. Layaknya perempuan tulen.

Mereka merayu seorang pria yang sedang memarkir motornya di deretan ruko. Entah apa yang mereka perbincangkan malam itu.

Namun seketika remang-remang lorong pasar mendadak riuh. Aparat datang dari mengejar mereka.

Derap sepatu petugas berdengung di lorong pasar bersama teriakan petugas. Terkejut. Para waria lari kocar-kacir. Berhamburan ke berbagai haluan. Sebagian masuk ke dalam los Pasar Cakranegara.

Sepatu hak tinggi serentak dilepas agar lebih cepat lari dari kejaran petugas.

Sayang jumlah aparat yang lebih banyak telah mengepung pasar. Para waria tak bisa kabur terlalu jauh. Sebagian besar tertangkap dan digiring ke mobil patroli.

”Apa salah saya, pak,” tanya waria bernama Desi itu dengan suara khas lelakinya.

”Ayo, naik,” bentak petugas sambil menarik Desi.

”Tidak mau, pak. Saya tidak punya. Jangan pak,” timpal Desi melawan petugas.

Untuk menaikkan Desi ke dalam mobil patroli, butuh dua petugas. Karena, perlawanan Desi cukup sengit.

”Kamu kok keras sekali. Seperti cowok,” tanya petugas.

”Ya emang saya cowok,” jawab Desi ketus. ”Mau bukti, ini saya buka baju langsung di sini,” kata Desi.

Desi pun membuka baju perempuannya menyisakan celana dalam saja.

“Ini lihat pak, saya cowok,” katanya sambil menunjukkan busung dadanya.

”Iya, sudah. Diam kamu di dalam mobil. Awas kalau kamu ke mana-mana,” ancam petugas.

Tim gabungan menelusuri bagian dalam pasar. Para waria diduga bersembunyi di balik lapak pedagang yang sudah tutup.

Terdengar suara kaki dari arah utara di dalam pasar. Tim sigap bergerak menuju arah suara itu.

“Stop, stop, stop, jangan kabur woiii,” teriak seorang petugas.

Waria itu terus berusaha kabur. Setelah dicari, ternyata dia berlindung di Pos Polisi Cakranegara.

”Saya tidak ke mana-mana, pak. Saya diam di sini,” jawab waria yang menyebut dirinya bernama Intan.

Intan mengaku dirinya hanya mencari makan. Dia mengelak kalau dirinya disebut sering menawarkan jasa seksual kepada lelaki hidung belang.

”Tidak pernah saya seperti itu,” kelitnya.

Profesi sehari-hari sebagai pegawai salon. Dia jarang mangkal di Pasar Cakranegara.

”Saya tidak setiap hari ke sini. Karena diajak teman keluar tadi, makanya saya ke sini,” akunya.

Kasi Ops dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Mataram Made Agus Jewe mengatakan, Pasar Cakranegara dijadikan sebagai tempat mangkal. Mereka disebut menjajakan diri.

”Aktivitas mereka sudah cukup lama dan meresahkan masyarakat,” kata Jewe usai operasi, (23/6) malam.

Tak hanya waria, tim juga menangkap empat pekerja seks komersial (PSK) yang kerap mangkal. Sebelumnya, mereka sering mangkal di Pasar Beras. ”Sekarang mereka berpindah ke sini (Pasar Cakranegara),” ujarnya.

Mereka semua diserahkan ke Dinas Sosial untuk didata dan dibina. “Kita belum melakukan tindakan tegas,” ujarnya.

Mereka harus menandatangani surat pernyataan. Jika mereka mengulangi perbuatannya lagi, mereka akan ditindak tegas. ”Kita akan masukkan ke panti sosial,” ujarnya.

Kapolsek Cakranegara AKP Zaky Maghfur mengatakan, operasi tersebut dilakukan Satpol PP Kota Mataram. Pihak kepolisian hanya membantu pelaksanaannya.

”Leading sektor operasi ini adalah Satpol PP. Mereka nantinya yang membina mereka,” kata Zaky.

Keberadaan mereka sangat meresahkan masyarakat. Sehingga, tim gabungan melaksanakan operasi.

”Kita hanya ingin menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat,” ujarnya.[psid]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: