logo
×

Minggu, 28 Juni 2020

Dikasih Sumbangan Medis Corona, Presiden Zimbabwe Bebaskan Bos China yang Menembak Warganya

Dikasih Sumbangan Medis Corona, Presiden Zimbabwe Bebaskan Bos China yang Menembak Warganya


DEMOKRASI.CO.ID - PRESIDEN Emmerson Mnangagwa pada hari Jumat membebaskan seorang penambang emas Cina yang awal pekan ini menembak dan melukai dua warga Zimbabwe di Gweru.

Ini setelah Duta Besar China untuk Zimbabwe, Guo Shaochun telah mengeluarkan permintaan maaf atas nama negaranya saat menyumbangkan peralatan Covid-19 Protective di State House.


Menanggapi permintaan maaf, Mnangagwa mengatakan penembakan oleh satu warga negara Tiongkok tidak mewakili semua warga negara Asia yang berada di Zimbabwe.


"Orang yang terlibat sama sekali tidak dirugikan, dia akan menerima perlakuan yang adil," kata Mnangagwa tentang majikan China yang terlibat penembakan.


"Ini (insiden penembakan) tidak mewakili rakyat China. Ini adalah insiden di mana tidak ada satu negara pun yang memiliki malaikat dan Zimbabwe juga tidak memiliki malaikat; juga orang Cina tidak memiliki malaikat. Jadi, hal-hal ini terjadi setiap hari", terangnya.


Ditambahkan Presiden, "Karena kejahatan dilakukan oleh orang Cina, tidak boleh menganggap orang-orang China sangat buruk. Tidak, tidak, tidak. Kami tidak berpikir seperti itu; kami sangat dewasa."


Warga negara Tiongkok berusia 41 tahun, Zhang Xuelin, yang ditangkap merupakan pemilik dan Manajer Umum Tambang Reeden di dekat Gweru. Ia diduga menembak dan melukai Wendy Chikwaira (31) dan Kennedy Tachiona (39) seminggu sebelumnya.


Sementara itu, Kamar Dagang Cina pada hari Jumat menyumbang ke dua provinsi Matabeleland dan Midlands serta garis depan dari ZIMRA dan departemen Imigrasi.


Sumbangan termasuk 1.300 liter pembersih tangan, masker wajah 950 N95, 480 overall yang dapat digunakan kembali, dan lebih dari 500.000 sarung tangan lateks.


https://www.newzimbabwe.com/ed-says-chinese-people-not-guilty-of-compatriots-crimes/

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: