DEMOKRASI.CO.ID - Para politisi dan kader PDI Perjuangan bereaksi keras terhadap pembakaran bendera partai mereka pada aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasi (RUU HIP) di depan Gedung DPR/MPR beberapa hari lalu.
Di sisi lain, di sosial media ramai beredar soal jejak digital aksi sejumlah massa pembakar bendera partai Demokrat maupun gambar Susilo Bambang Yudhoyono ketika masih menjadi presiden, dimana pelakunya dituduhkan sebagai pendukung partai berlambang banteng moncong putih.
Meski demikian, sikap perlawanan PDI Perjuangan terhadap aksi pembakaran bendera kali ini terlihat begitu masif.
Bahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri melalui Surat Perintah Harian kepada kader Partai di seluruh Indonesia, meminta para kadernya untuk merapatkan barisan serta membawa masalah itu ke jalur hukum.
Mereka meminta agar pembakar bendera, dan panitia aksi bertanggungjawab atas hal tersebut.
Namun, sejumlah panitia menduga ada penyusup yang membakar bendera PDIP dan meminta partai pemenang pemilu itu tidak perlu berlebihan menanggapi pembakaran bendera.
Seperti yang disebutkan Yusuf Marfak mewakili Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, yang menduga ada penyusup yang sengaja membakar bendera PDI Perjuangan.
Salah satu kader PDI Perjuangan, Dewi Tanjung, geram melihat berita bantahan dari Yusuf Marfak tersebut.
Dewi, yang sebelumnya pernah melaporkan Novel Baswedan atas tuduhan rekayasa kasus penyiraman air keras, menyebut para kader PDI Perjuangan akan menyeret para koordinator aksi ke penjara.
"Tidak BERBOHONG DAN Cuci Tangan Kau Yusuf Martak. Kau, kordinator aksi dan seluruh pemogokan Bendera PDI Perjuangan Harus mempertanggung jawabkan Perbuatan Tercela Kalian Genderang Perang kalian Tabuhkan jangan Salahkan Banteng2 Pergi Akan menyeret kalian ke penjara," tulis Dewi, dikutip pada Jumat (26/6/2020)
"TANGKAP DAN JEBLOSKAN Seluruh Petinggi 212 yg ikut aksi demo di depan Gedung DPR RI kemaren dan ada pembakaran Bendera PDIP.
Karna merekalah yg paling bertanggung jawab atas insiden itu.
Apapun Dalih mereka skarang kita punya Bukti Pembakaran itu diduga sudah direncanakan," imbuhnya. (*)