DEMOKRASI.CO.ID - Pernikahan wanita dengan wanita di Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), sempat tidak diungkap mempelai wanita lantaran undangan pernikahan telanjur beredar. Namun desas-desus pernikahan ini menguat hingga diketahui masyarakat.
Kasat Reskrim Polres Soppeng AKP Amri mengatakan awalnya pernikahan siri sesama wanita itu tetap berjalan seperti pernikahan pada umumnya pada Kamis (11/6). Namun kondisi berubah setelah anggota Bhabinkamtibmas setempat mendengar percakapan warga yang curiga mempelai pria sebenarnya adalah seorang wanita.
"Jadi Bhabin ini mendengar pembicaraan masyarakat. Nah masyarakat sampaikan ke Pak Bhabin. Bhabin ini, karena setiap saat sama masyarakat, jadi apa pun selalu dia dengar, jadi langsung terdeteksi sama dia," ujar Amri kepada detikcom, Sabtu (13/6/2020).
Karena desas-desus soal pernikahan sesama wanita mulai ramai, lanjut Amri, Bhabinkamtibmas itu lantas melapor ke kapolsek, yang kemudian langsung berkoordinasi dengan dirinya. Amri pun meminta kedua mempelai diamankan ke polsek untuk mencegah amukan warga atau keluarga mempelai wanita.
"Dia (Bhabinkamtibmas) lapor Pak Kapolsek, Pak Kapolsek koordinasi dengan saya. Saya bilang, amankan dulu karena takutnya ada amuk-amuk pihak perempuan, kan karena merasa dikibuli apa segala macam," katanya.
Saat diperiksa lebih lanjut, barulah kedua mempelai mengakui secara terbuka mereka sama-sama wanita. Saat ditanya dari mana asal kecurigaan kedua mempelai sama-sama wanita, Amri mengatakan kemungkinan hal itu terjadi karena kedua mempelai tinggal di kabupaten yang sama sehingga pembicaraan dari mulut ke mulut terbuka lebar.
"Mungkin karena Lilirilau dan Donri-donri (kampung mempelai pria yang ternyata wanita), ini satu kabupaten. Sebenarnya cukup jauh jaraknya, tapi kan potensi bocornya tetap ada," terang Amri.
Amri mengatakan mempelai wanita sebenarnya sudah mengetahui identitas asli kekasihnya itu sebelum hari pernikahan. Namun dia tidak menyampaikannya kepada orang tua.
"Beberapa hari sebelum menikah, dia (mempelai wanita) tahu bahwa calonnya itu ternyata perempuan. Dia tahu tapi dia tetap tidak sampaikan kepada orang tuanya, karena mungkin malu, sudah telanjur beredar undangan apa semua, kan," ujar Amri.
Amri mengatakan orang tua mempelai wanita baru sadar bahwa anak gadisnya menikah dengan wanita saat anak dan menantunya diamankan ke polsek setempat.
"Orang tua perempuan tahu (calon menantunya juga wanita) setelah kedua mempelai diamankan ke polsek," ujar Amri.
Sebelumnya, Kepala UPT P2TP2A Sulsel Meisy Papayungan mengatakan perkenalan M dengan MAS alias LAB bermula pada Februari 2019. M tidak mengetahui MAS juga seorang wanita. Setelah beberapa bulan berikutnya, M baru mengetahui pasangannya itu adalah seorang wanita. Namun, karena telanjur cinta, keduanya pun tetap melanjutkan hubungan terlarangnya.
"Pada awalnya MAS dan M memiliki hubungan spesial atau pacaran sejak Februari 2019, yang pada saat itu M tidak mengetahui MAS berjenis kelamin perempuan. Nanti hubungannya berjalan sekitar lima bulan, M mengetahui MAS ternyata berjenis kelamin perempuan, namun M sudah telanjur suka kepada MAS," jelas Meisy saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (13/6/2020).(dtk)