DEMOKRASI.CO.ID - Kookmin Bank Korea bakal menguasai 51 persen saham Bank Bukopin. Ini artinya, bank yang didirikan di era Soeharto itu akan dikendalikan oleh asing.
“Padahal bank itu selama ini bergerak memajukan UMKM,” kata Ustaz Tengku Zulkarnain, di akun Twitternya, Sabtu(20/6).
Selain UMKM, Bukopin sesuai nama awalnya, yaitu Bank Umum Koperasi Indonesia didirikan untuk memajukan koperasi, UMKM dan sektor mikro lainnya.
Banyak masyarakat yang mempertanyakan kenapa pemerintah tidak menyuntikkan dana untuk menyelamatkan bank ini.
“Padahal ada 9,8 persen saham pemerintah. Dimana kebanggaan kita?,” ujarnya.
Ia lantas mempertanyakan apa sebegitu parah kondisi keuangan negara sehingga tidak bisa menambah modal di Bukopin.
“Bank Bukopin sdh dimiliki Kokmin Bank, milik Asing sebesar 51%. Bank yg selama ini bergerak memajukan UMKM.
Padahal ada 9,8% sahamnya dimiliki Pemerintah.
Di mana kebanggaan Nasional kita?
Begitu parahkah keuangan negara sehingga tdk bisa tambah modal di Bukopin sedikit lagi?,” postingnya.
Lepasnya Bukopin juga disayangkan oleh BUMN Watch. Ketua Koordinator BUMN Watch Naldi Nazar Haroen mengaku prihatin melihat sikap pemerintahan Jokowi yang hanya mendiamkan saham mayoritas PT Bank Bukopin Tbk dikuasai negara asing.
Menurutnya, Bank Indonesia (BI) dan Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir seharusnya bisa melakukan langkah untuk menyelamatkan masalah keuangan yang dialami Bank Bupokin tersebut.
“Terus terang saya sangat prihatin kenapa bank yang tergolong tua di Indonesia ini bisa dikuasai asing. Seharusnya, BI dan Kementerian BUMN bisa menyuntikan dananya ke Bank Bukopin itu. Kan ada saham perintah disana sebesar 9,8 persen. Kenapa tidak ditambah saja,”ungkapnya, Kamis(18/6).
Ditambahkannya, Bank Bukopin yang sudah berdiri 50 tahun dan sebagai penopang Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) di Indonesia memiliki sejarah panjang di republik ini. “Tentu sayang sekali jika bank itu dikuasai asing,” katanya. []