DEMOKRASI.CO.ID - Kasus Covid-19 di Brasil menjadi salah satu yang tertinggi di negara Amerika Latin. Bahkan, Presiden Jair Bolsonaro menutupi data kasus Covid-19. Bolsonaro termasuk pemimpin negara yang kontroversial dalam menghadapi wabah Covid-19. Hal ini membuat jabatan Menteri Kesehatan Brasil ibarat kursi panas. Bahkan, dua sosok yang menjabat sebelumnya mundur karena tak sependapat dengan Bolsonaro dalam memerangi wabah.
Bolsonaro juga enggan memakai masker sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sampai-sampai seorang hakim Brasil memerintahkan Bolsonaro untuk mengenakan masker di depan umum. Hakim Federal Renato Borelli memutuskan dalam sebuah keputusan yang diumumkan kepada publik pada Selasa (23/6), bahwa Bolsonaro dikenai denda SGD 540 atau setara Rp 5,4 juta per hari jika terus melanggar perintah peraturan daerah di distrik federal yang bertujuan untuk memperlambat pandemi.
Dilansir dari AsiaOne, Rabu (24/6), Brasil memiliki kasus dan kematian Coronavirus yang tinggi di Benua Amerika. Pada hari (23/6), Brasil mendapatkan tambahan 1.374 kematian akibat virus dan 39.436 kasus baru dalam 24 jam terakhir, menurut Departemen Kesehatan. Virus Korona telah membunuh lebih dari 52 ribu orang di Brasil dan menginfeksi lebih dari 1,1 juta.
Menteri Kesehatan Brasil mengatakan bahwa pemerintah kemungkinan akan menandatangani kesepakatan minggu ini untuk memproduksi vaksin percobaan dari universitas lokal. Di sisi lain, Presiden Bolsonaro telah secara terbuka menentang konsensus yang dilakukan para ahli kesehatan masyarakat untuk memperlambat wabah.
Dia juga mengkritik upaya penguncian dan perintah jarak sosial yang dikeluarkan oleh gubernur dan wali kota. Menurutnya ekonomi terpuruk akan lebih buruk daripada penyakit. Bahkan, dia tak pakai masker di tengah demonstrasi di Brasilia. Dan menggendong bayi untuk foto bersama serta berjabat tangan dengan pendukung.
Pejabat lain di Brasil juga melanggar peraturan soal masker. Mantan menteri pendidikan yang mengundurkan diri pekan lalu, didenda Rp 5,4 juta karena tidak mengenakan masker di bulevar pusat ibu kota awal bulan ini.[jpc]
