DEMOKRASI.CO.ID - Enam kapal perang Angkatan Laut Australia (RAN) dikerahkan ke Samudera Pasifik jelang latihan gabungan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Misi lain keenam kapal ini tak lain adalah untuk menandingi kampanye militer Tentara Pembebasan Rakyat China di Laut China Selatan.
Menurut laporan Daily Mail, Angkatan Laut Australia mengirim HMAS Anzac, HMAS Arunta, HMAS Ballarat, HMAS Canberra, HMAS Hobart, dan HMAS Stuart.
Rencananya, latihan gabungan dengan dengan Angkatan Laut AS akan digelar pada Agustus 2020. Latihan gabungan ini disebut sebagai latihan terbesar armada tempur maritim terbesar internasional. Seluruh armada laut baik Australia maupun AS akan memulai latihan gabungan dari Pangkalan Militer AS di Honolulu, Hawaii.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, angkat bicara terkait pengerahan enam kapal perang dan latihan gabungan dengan AS di Pasifik.
Terkait ketegangan dengan China, Morrison mengatakan bahwa Negeri Tirai Bambu takkan terkejut dengan latihan gabungan ini. Pasalnya, latihan gabungan armada laut Australia dengan AS adalah rutinitas yang sudah biasa dilakukan.
"Ini adalah kegiatan rutin kerjasama dan latihan yang biasa kami lakukan. Tidak ada yang luar biasa dalam hal itu. Saya tidak berpikir (latihan gabungan) itu membuat semua orang yang melihatnya akan terkejut," ujar Morrison.
Seperti yang diketahui, armada militer China kerap menunjukkan taringnya di wilayah Laut China Selatan. Pengerahan dua kapal induk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN), Liaoning (16) dan Shandong (17), membuat AS dan Australia meradang.
Apalagi, China terbukti menggunakan kekuatan militernya untuk mengancam sejumlah negara di kawasan Indo-Pasifik.
Sejumlah insiden mulai dari penenggelaman kapal ikan berbendera vietnam, ancaman kapal perang China terhadap kapal perang Filipina, hingga klaim atas dua wilayah di Laut China Selatan, didalangi oleh China sejak awal tahun ini. []