DEMOKRASI.CO.ID - Pekikan “turunkan Presiden Joko Widodo” lantang terdengar dalam aksi bertajuk "Selamatkan NKRI dan Pancasila Dari Komunisme" di depan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (24/6).
Tuntutan itu disampaikan langsung Koordinator Lapangan Aksi Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, Ustaz Edy Mulyadi saat berorasi
Di atas mobil komando, Edy Mulyadi menyampaikan beberapa tuntutan atas adanya pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di DPR RI.
"Jadi kita minta (RUU HIP) ditolak dan dicabut dari prolegnas. Dua, kita minta diusut mereka yang menjadi inisiator dan konseptor RUU HIP karena mereka telah mencoba kembali menghidupkan ajaran komunisme," teriak Edy Mulyadi.
Selain itu, Edy Mulyadi pun menegaskan meminta agar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) segera menggelar sidang istimewa untuk memberhentikan Presiden Jokowi, jika RUU tersebut tetap dibahas
"Kita minta agar MPR menggelar sidang istimewa untuk, untuk apa? Untuk memberhentikan Presiden Jokowi karena dia telah memberikan peluang yang besar bagi bangkitnya PKI yang komunis, betul?" teriak Edy yang disambut takbir dari massa aksi.
"Jadi kita mendesak sidang MPR untuk? Memberhentikan presiden, kita tidak makar saudara, kita tidak sedang menggulingkan kekuasaan, kita tidak sedang kudeta saudara, kita sebagai rakyat mendesak MPR melakukan sidang istimewa," sambungnya.
Tak hanya itu, Edy pun meminta agar pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pihak-pihak yang mengkritisi pemerintah.
"Karena terjadi ketidakadilan yang luar biasa, kedzaliman yang luar biasa, mereka menggunakan UU ITE untuk memberangus lawan politik penguasa betul?" pungkas Edy. []