DEMOKRASI.CO.ID - PT PLN (Persero) merilis laporan keuangannya untuk kinerja kuartal I-2020. Dari laporan keuangan tersebut diketahui PLN merugi hingga Rp 38,8 triliun di tiga bulan pertama tahun ini.
Ini berbanding terbalik dengan kondisi kinerja periode serupa tahun lalu, di mana PLN bisa raup laba hingga Rp 4,15 triliun.
Dalam laporan keuangan perseroan yang dipublikasi di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perseroan masih membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5,5% menjadi Rp 72,7 triliun dari sebelumnya Rp 68,91 triliun.
Pendapatan perusahaan setrum negara yang dipimpin Zulkifli Zaini, paling besar dikontribusi dari penjualan listrik Rp 70,2 triliun. Akan tetapi, beban usaha perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini naik 7% menjadi Rp 78,79 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 73,63 triliun.
Salah satu penyokong kenaikan beban usaha adalah pembelian tenaga listrik yang meningkat, dari Rp 19,95 triliun menjadi Rp 25,83 triliun.
Di kuartal pertama ini, PLN juga mendapat suntikan subsidi dari pemerintah Rp 12,8 triliun. Tapi subsidi ini masih tak bisa menyelamatkan keuangan PLN dari rugi kurs yang meroket signifikan di kuartal pertama, yakni sampai sebesar Rp 51,9 triliun. (*)
