Penelitian yang dilakukan oleh tim ahli virologi dari Universitas Barcelona menunjukkan, virus corona baru sudah muncul sembilan bulan sebelum Covid-19 diidentifikasi di Wuhan, China.
Sebelumnya, melansir Reuters pada Sabtu (27/6), tim awalnya menemukan kehadiran virus di Barcelona pada 15 Januari 2020 atau 41 hari sebelum kasus pertama dilaporkan secara resmi di sana.
Tim sendiri telah melakukan pengujian air limbah sejak pertengahan April 2020 guna mengidentifikasi wabah baru dan berupaya memaksimalkan efektifitas pengujian.
Setelah itu, tim melakukan penelitian pada sampel air limbah yang diambil antara Januari 2018 hingga Desember 2019 untuk mencari keberadaan genom.
Dari pengujian, virus corona baru ditemukan dari salah satu sampel yang diambil pada 12 Maret 2019.
"Tingkat SARS-CoV-2 rendah tetapi positif," terang Kepala Peneliti sekaligus Presiden Perhimpunan Ahli Virologi Spanyol, Albert Bosch.
Namun Dr. Joan Ramon Villalbi dari Administrasi Sanitasi untuk Kesehatan Masyarakat menjelaskan, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang pasti. Sehingga hasil penelitian saat ini masih akan ditindaklanjuti.
"Ketika itu hanya satu hasil, Anda selalu ingin lebih banyak data, lebih banyak penelitian, lebih banyak sampel untuk mengonfirmasi dan mengesampingkan kesalahan laboratorium atau masalah metodologis," jelasnya.
Ia juga menjelaskan, ada potensi positif palsu karena kesamaan virus dengan infeksi pernapasan lainnya.
"Tapi itu pasti menarik, itu sugestif," kata Villalbi.
Selain Spanyol, Prof. Gertjan Medema dari KWR Water Research Institute di Belanda dan timnya juga mulai melakukan pengujian Covid-19 pada air limbah sejak Februari.
Sementara itu, tim peneliti dari Italia juga telah menemukan virus corona telah mengontaminasi air limbah yang dikumpulkan pada Desember 2019, jauh sebelum Covid-19 pertama kali dilaporkan di sana.[rmol]