DEMOKRASI.CO.ID - Rencana pemerintah melakukan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar kegiatan perekonomian selama masa pandemik Covid-19 tetap berjalan, terus menuai kritikan.
Salah satunya dari Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho, yang menyebutkan relaksasi ini semacam karpet merah bagi tenaga kerja asing (TKA) asal China untuk bebas masuk Indonesia.
Faktanya, beberapa waktu lalu saat penerapan PSBB dan status kedaruratan kesehatan masyarakat, TKA asal China masih ini diberi keistimewaan untuk masuk Indonesia.
"Ini kan jelas tidak adil. Di satu sisi aturan PSBB ini begitu ketat untuk rakyat sendiri, di sisi lain justru longgar bagi orang asing," ujar Hardjuno di sela-sela bakti sosial di kediaman almarhum Kiai Kholiq Soetardjo, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5).
"Jadi, jangan sampai muncul kesan, relaksasi ini memberi ruang atau semacam karpet merah bagi TKA China. Sebab, sudah banyak bukti dan laporan adanya TKA China yang terus masuk ke Indonesia melalui bandara atau pelabuhan di luar Jawa," kata dia menambahkan.
Menurut Hardjuno, pelonggaran PSBB ini agak aneh. Sebab, berdasarkan grafik pertumbuhan kasus positif Covid-19 belum ada petunjuk yang dapat membenarkan hadirnya kebijakan relaksasi.
"Perubahan kebijakan yang begitu cepat, bantah-bantahan antar lembaga negara atau kementerian, kebingungan terkait anggaran yang dibutuhkan dalam mengatasi pandemik, membuat masyarakat mulai kehilangan kepercayaan kepada keseriusan pemerintah," terangnya.
Seharusnya jelas Hardjuno, pemerintah tidak terburu-buru mengumumkan rencana relaksasi PSBB ke publik. Karena rencana pelonggaran PSBB lebih banyak mudharat ketimbang manfaatnya.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Dewan Pembina HMS, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal yang meminta pemerintah melakukan kajian secara komprehensif terkait rencana relaksasi PSBB.
Hal ini penting agar tujuan utama utama penerapan PSBB, yakni menjaga nyawa, keamanan, dan kesejahteraan rakyat benar-benar terwujud.
"Pelonggaran PSBB harus dikaji secara matang. Jangan grasa grusu. Pertimbangkan keselamatan rakyat," tegasnya.
Hadir juga dalam acara caksos Dewan Pembina Gerakan HMS Lily Wahid, Bendahara Umum HMS, Pambudi Pamungkas Karyo, serta Ketua Tim Advokasi Kesehatan HMS, D`Hiru.
Sebelumnya, HMS Center menggelar kegiatan di beberapa titik di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Bogor, Tangerang, Tasikmalaya dan Banten.
Dalam baksos kali ini, HMS Center membagikan 3500 paket Jamu Herbal Kenkona kepada warga yang terdampak Covid-19 di kawasan Cilebut, Bogor.(rmol)